BLORA, Harianmuria.com – Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto menilai aset-aset strategis milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora harus dimaksimalkan. Hal itu guna menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menekan angka pengangguran di Kabupaten Blora.
Untuk saat ini, Siswanto sedang getol mengawal pemanfaatan aset eks pasar Blora atau pasar Sidomakmur yang berada di jantung kota Blora. Lahan mangkrak tersebut hanya berjarak 170 meter dari Alun-alun Blora.
Menurut Siswanto, lahan seluas 5,2 ribu meter persegi itu belum tersentuh selama empat tahun belakangan. Dengan letaknya yang strategis, lahan tersebut seyogianya harus memberi dampak signifikan untuk Kabupaten Blora.
“Padahal lokasi aset tersebut strategis. Tepat berada di tengah kota dan dekat dengan Alun-alun kabupaten Blora. Harus dimaksimalkan,” katanya, Selasa (18/2/2025).
Hingga saat ini, lanjut Siswanto, pihaknya turut berupaya menawarkan lahan tersebut kepada beberapa investor, dengan harapan lahan tersebut dapat bermanfaat untuk Kabupaten Blora.
Ia menyebutkan usai melakukan market sounding ada lima investor lokal yang tertarik memanfaatkan lahan itu. Menurutnya, lahan eks pasar Blora dengan segala kelebihannya memiliki potensi banyak, di antaranya untuk hotel, pusat hiburan, hingga mal.
“Semoga deal ya (dengan para investor),” ujar Siswanto yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Blora.
Kendati demikian, Siswanto menyebut investasi di lahan tersebut harus diperhitungkan secara matang. Letak strategis lahan tersebut harus dapat memberikan keuntungan bagi Pemkab serta masyarakat Blora.
Dengan mekanisme yang jelas dan transparan, sambungnya, maka keuntungan kedua pihak, baik dari investor maupun Pemkab akan maksimal. “Para investor selalu memiliki studi kelayakan bisnis. Mereka memikirkan bisnis dalam jangka panjang. Bukan setahun dua tahun,” terangnya.
Lebih lanjut, setelah ada deal pemanfaatan aset lahan eks pasar Blora, ia akan mendorong Pemkab Blora untuk memanfaatkan aset yang lainnya.
“Informasi dari Pak Bupati juga akan memberikan beberapa kemudahan para investor. Di antaranya, kemudahan perizinan dan pemanfaatan lahan yang cukup lama untuk investasi di Blora,” tambah Siswanto.
Pantauan Harianmuria di lokasi menunjukkan, hingga saat ini kawasan eks pasar Blora banyak ditempati pedagang kaki lima untuk berjualan di pinggir jalan atau tepi lahan tersebut. Berada di tapat jantung kota Blora, lahan tersebut ramai dikunjungi warga sekitar untuk bersantai atau menikmati jajanan kaki lima yang ada.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)