PEKALONGAN, Harianmuria.com – Warga Kelurahan Bligo, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah Jalan Pasar Ngebrak, Jumat (9/5/2025) pagi.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap lambannya penanganan gorong-gorong rusak yang mengakibatkan jalan terus tergenang air. Aksi ini pun dengan cepat menjadi viral di media sosial.
Jalan yang baru diaspal beberapa bulan lalu kini kembali mengalami kerusakan. Genangan air dari gorong-gorong yang dangkal dan tak berfungsi membuat permukaan jalan berubah seperti kolam, hingga tak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Warga mengaku telah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pihak RT dan kelurahan, tetapi tidak mendapatkan respons yang memuaskan.
“Sebenarnya di samping jalan itu ada selokan air, tapi kondisinya sudah dangkal dan perlu dikeruk. Aliran airnya seharusnya ke arah barat, tapi setelah jalan di sebelah barat dicor, air jadi tergenang dan tidak bisa mengalir,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia menambahkan, genangan air mulai terjadi sekitar satu bulan terakhir, dan dalam dua pekan terakhir air mulai meluap ke badan jalan hingga merusak lapisan aspal.
“Sebenarnya jalan itu belum lama diperbaiki aspalnya, tapi karena air yang terus menggenang, akhirnya rusak lagi,” imbuhnya.
Warga menduga bahwa lambatnya penanganan masalah ini disebabkan karena wilayah mereka bukan merupakan basis pendukung kepala daerah saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebelumnya.
“Entah karena belum ada anggaran atau gara-gara Kecamatan Buaran ini daerah yang saat Pilkada kemarin tidak memenangkan bupati terpilih,” ujar warga tersebut.
Hingga Jumat (9/5/2025) pukul 14.00 WIB, Harian Muria telah berupaya menghubungi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU Taru) Kabupaten Pekalongan serta Wakil Bupati untuk meminta tanggapan resmi, tetapi belum ada jawaban yang diterima.
(FAHRI AKBAR – Harianmuria.com)