BLORA, Harianmuria.com – Sudah lebih dari dua bulan, pekerja korban selamat dalam insiden maut lift crane pada proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora menjalani perawatan homecare atau rawat jalan.
Salah satu korban selamat, Nurul Huda, warga Desa Sembungin, Kecamatan Banjarejo, Blora, hingga saat ini belum bisa beraktivitas normal dan masih memakai kursi roda.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Huda mengandalkan upah harian yang ditanggung pihak panitia pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora yang masih dikirim setiap Minggu.
“Per hari dapat Rp85 ribu. Alhamdulillah juga diantar oleh pihak RS PKU untuk check-up rutin,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (6/5/2025).
Baca juga: Kelimpungan Biayai Sekolah Anak, Istri Pekerja Korban Jatuhnya Lift Crane PKU Mengaku Pasrah
Huda menyampaikan harapannya, agar pihak rumah sakit turut memikirkan masa depan dirinya dan anaknya. Sebab, kondisi fisiknya belum memungkinkan dirinya untuk dapat kembali bekerja sehingga roda perekonomian keluarga pun terhenti.
“Sebagai tulang punggung keluarga, saya berharap rumah sakit dapat bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa saya,” jelas Huda.
Baca juga: Suami Cedera Parah, Istri Korban Jatuhnya Lift Crane RS PKU Blora Bingung Biayai Pendidikan Anak
Lebih lanjut, Huda mengungkapkan sebelumnya sudah ada pembicaraan terkait pendidikan anaknya. Namun, dirinya belum menerima pernyataan resmi apa pun. Ia pun khawatir terkait nasib pendidikan anaknya jika kondisinya terus seperti ini
“Saya masih belum tahu kapan saya akan sembuh dan normal kembali. Saya khawatir tentang masa depan anak saya,” ungkap Huda.
“Saya ingin pihak rumah sakit menepati janjinya untuk membiayai pendidikan anak saya hingga tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)