BLORA, Harianmuria.com – Dua pasar hewan di Kabupaten Blora akan segera kembali dibuka, usai ditutup sementara guna mencegah penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Saat ini sudah landai (kasus PMK). Nantinya kita rapatkan akan segera dibuka kembali,” terang Bupati Blora Arief Rohman saat ditanya terkait pembukaan dua pasar hewan, Selasa, 4 Februari 2025.
“Tren (PMK) sudah turun,” terang Arief Rohman.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman mengatakan bahwa pada periode 1 Januari hingga 1 Februari 2025 tercatat 379 ternak sapi yang divonis sembuh.
Menurutnya, penutupan kedua pasar tersebut dinilai efektif guna menekan angka kasus PMK yang terjadi di Kabupaten Blora.
Hingga saat ini, populasi sapi tercatat ada 285.000 ekor di seluruh Kabupaten Blora. Sementara lonjakan penemuan kasus PMK terjadi sangat tinggi sebelum diberlakukan penutupan pasar. Bahkan, selama satu minggu pada awal Januari 2025 tercatat temuan kasus PMK mencapai 381.
Lalu, sambung dia, pada penutupan tahap pertama temuan kasus cenderung menurun. Namun masih dikhawatirkan adanya penularan bila dilakukan pembukaan pasar.
“Penutupan tahap kedua (24/1) hingga tanggal 1 Februari, temuan kasus lebih melandai. Hanya ada 20 temuan baru selama itu,” ujar dia.
Lebih lanjut, Ngaliman menjelaskan bahwa total kasus pada periode saat ini mencapai 634 kasus. Jumlah itu tersebar di seluruh wilayah di Kabupaten Blora.
“Untuk kematian ternak yang disebabkan PMK ada 50 ekor sapi,” tambah dia.
Dengan angka itu, sambung Ngaliman, dua pasar hewan di Kabupaten Blora masih ditutup sementara selama empat minggu.
“Sampai saat ini Pasar Pon Blora dan Pasar Pahing Randublatung masih ditutup,” kata dia.
Lebih lanjut, sesuai jadwal penutupan tahap dua hingga tanggal 6 Februari. Namun, pihaknya akan selalu memantau mendekati tanggal tersebut.
“Nanti kita rapatkan, setelahnya akan ditentukan pembukaan kedua pasar tersebut,” kata dia. (Eko Wicaksono | Harianmuira.com)