Harianmuria.com – Menjadi bulan kelima dalam penanggalan Hijriyah, Jumadil Awal menyimpan banyak keutamaan. Bulan ini pun menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah dalam Islam.
Selain itu, penamaan Jumadil Awal juga sudah ditetapkan untuk mengikuti musim yang sudah berlaku, yakni Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, dan Ramadhan. Menurut Abu Sa’id penamaah Jumadil Awal atau Jumadil Ula dilatarbelakangi musim yang berlangsung pada itu, yaitu musim dingin (syita).
Mengutip dari NU Online, menurut morfologi Arab penyebutan Jumadil Ula dipandang lemah. Hal ini karena pola fu’ali harus diakhiri dengan ha lazimah (sehingga menjadi jumadilah), seperti kata qurasiyah dan shurahiyah.
Sementara kata Jumada sendiri berasal dari kata jamada yang artinya beku, sebagaimana dengan keadaan air di musim dingin. Sedangkan menurut gramatika Arab (nahwu), kata jumada tidak bisa dipakai karena terkategori sebagai muannats (feminim) dan ditandai dengan alif ta’nits. Sehingga penyebutan jumadil awal menjadi tidak tepat sebab kata jumada juga merupakan al-Farra yang mengategorikan nama bulan Arab sebagai mudzakar (maskulin).
Dengan demikian, penyebutan bentuk kata sifat yang tepat untuk menyifati jumadi lebih tepat menggunakan al-ula karena berbentuk muannats. Adapan kata awwal bermakna pertama.
Banyak kejadian yang terjadi di bulan Jumadil Awal ini, diantaranya:
1. Nabi Muhammad SAW menikahi Sayyidah Khadijah
Pada bulan Jumadil Akhir inilah Rasulullah SAW menikahi istri tercintanya, yakni Sayyidah Khadijah binti Khuwailid. Bahkan hanya Sayyidah Khadijalah satu-satunya istri Nabi Muhammad SAW yang diberi salam oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril ketika menemui Nabi Muhammad SAW.
2. Wafatnya Shahabat Nabi
Tak dipungkiri di bulan ini pula, Nabi Muhammad SAW kehilangan shahabat-shahabatnya yang setia dan dicintainya. Diantaranya Zaid bin Haritsah, seorang pemeluk Islam pertama dari kalangan bekas budak Nabi Muhammad. Kemudian Ja’far bin Abi Thalib, putra dari Abu Thalib sekaligus sepupu Nabi Muhammad dan kakek dari Khalifah Ali bin Abi Thalib. Lalu Abdullah Ibnu Rawaahah, salah satu Shahabat kepercayaan Nabi.
3. Pertempuran Moota
Moota sendiri merupakan nama sebuah kota di Suriah yang menajdi lokasi terjadinya pertempuran ini. Pada bulan Jumadil Awal pertempuran ini pecah dengan pertempuran yang dikomandoi oleh Khalid bin Walid atas perintah Rasulullah SAW.
Sebagai Shahabat yang bergelar “salah satu pedang Allah”, Khalid bin Walid berlaga dipertempuran memimpin pasukan muslim.
4. Perang Al Ashirah
Selain pertempuran Moota, dibulan yang sama juga perang Al Ashirah pecah. Namun perang ini berlangsung pada tahun kedua Hijriyah dan dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Kala itu perang tidak berlangsung sengit karena terdapat perjanjian damai antara Rasulullah dengan Bani Mudliji dan penyokong mereka, yaitu Bani Hamzah.
Di samping itu, setiap bulan dalam Islam memiliki keutamaannya tersendiri. Maka tidak heran apabila setiap bulan pasti ada amalan yang dianjurkan untuk dilakukan. Tidak terkecuali dengan bulan Jumadil Awal.
1. Bulan baik untuk mendisiplinkan diri
Hal yang dapat dilakukan dalam mendisiplinkan diri yakni dengan melakukan puasa. Seseorang yang menjalani puasa maka ia dapat melatih dirinya untuk menahan makan, minum, kemudian menjalankan sahur dan berbuka. Bahkan dengan menjalankan puasa di bulan ini, umat muslim dapat menjadikannya sebagai bentuk latihan atau persiapan menuju puasa Ramadhan.
Entah dengan menjalankan puasa sunah Senin Kamis, puasa Ayamul Bidh (setiap tanggal 13,14,15), maupun puasa qadha puasa bagi perempuan.
2. Memperbanyak sedekah
Sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk tidak rakus dan mau menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagi kepada sesamanya. Terlebih sedekah merupakan perintah langsung dari Allah SWT dan Rasul-Nya.
Maka dengan bersedekah, setiap muslim dapat saling merangkul dan membantu meringankan saudaranya yang serba kekurangan. Dan tentunya, sedekah tidak hanya dilakukan pada momentum ini, tapi juga sebaiknya dilakukan setiap waktu.
3. Membaca doa pergantian bulan
Sebagaimana yang dikutip dari kitab Al Adabun Syariyah karya Imam Ibn Muflih Al Maqdisi. Setiap pergantian bulan dianjurkan untuk membaca doa saat pergantian hari kala matahari terbenam. Adapun doanya yaitu:
الله اكبر الله اكبر الله اكبر الحمدلله الذي ذهب بشهر كذا وجاء بشهر كذا
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Alhamdulillahi ladzii dzahaba bi syahri kadzaa wa jaa-a bi syahri kadzaa.
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan bulan ini (sebutkan nama bulan sebelumnya) dan telah mendatangkan bulan ini (sebutkan nama bulan yang baru).
4. Memperbanyak amalan kebaikan
Diantara amalan kebaikan yang dapat dilakukan di bulan Jumadil Awal yaitu memperbanyak memohon ampunan kepada Allahm SWT, memperbanyak dzikir, mengamalkan amal-amalan sunah, hingga tilawah Al Quran.
Demikian keutamaan bulan Jumadil Akhir dan beberapa amalan yang dapat dilakukan umat muslim. Semoga setiap pergantian bulan amal shalih yang Anda lakukan diridhai oleh Allah SWT. (Harianmuria.com)