Harianmuria.com – Berlibur ke suatu kota, tidak pas rasanya jika tak membawa pulang oleh-oleh khas daerah. Pengalaman menarik, cita rasa unik, dan daya tarik kota akan lengkap kiranya apabila menyempatkan diri untuk sekedar membeli jajanan khas.
Seperti yang ada di Kabupaten Rembang, banyak jenis objek wisata indoor maupun outdoor tersedia di sana. Tentunya di setiap objek wisata itu, Anda juga kan disuguhkan beragam pilihan oleh-oleh yang diperjualbelikan warga lokal.
Supaya tidak bingung memilih oleh-oleh mana yang pas untuk dibawa pulang, berikut 10 rekomenasi jajanan khas Rembang. Dijamin Anda tidak akan kecewa setelah mencobanya.
Sirup Kawista
Sirup kawista merupakan ekstrak dari sari buah kawista atau kawis dalam bahasa Jawa. Buah ini amat popular bahkan dan berkualitas tinggi. Tidak mengherankan apabila buah kawista ini seringkali dijual ke luar negeri seperti Amerika dan Finlandia.
Jika dilihat, sirup ini memiliki warna merah maroon. Sirup ini dapat dijumpai di toko oleh-oleh khas di daerah Rembang. Harganya pun sangat terjangkau per kemasan dijual mulai Rp 25 ribu sampai Rp50 ribu bergantung pada ukuran botolnya.
Dumbeg
Camilan yang biasanya dibungkus daun lontar ini, memiliki bentuk seperti terompet kecil. Konon dumbeg ini menjadi jajanan favorit para Wali serta oleh masyarakat Rembang dijadikan sebagai suguhan tamu.
Untuk bahan dasarnya berasal dari gula aren, tepung beras, air legen dari pohon nira, gula, dan garam kemudian dimasak dengan santan. Dumbeg ini juga bisa disajikan dengan tambahan taburan nangka atau kelapa yang semakin menambah kelezatan rasanya.
Kudapan ini mudah sekali diperoleh di pasar-pasar tradisional Rembang. Bahkan ada satu lokasi yang terkenal sebagai daerah penghasil dumbeg, yakni Pohlandak.
Kaoya Dudul
Makanan khas Rembang ini sayangnya sudah jarang ditemui. Tapi jika Anda tetap ingin mencoba kaoya dudul, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Gunem lah tempatnya. Di sana masih banyak dijumpai pembuat kue berbahan kacang hijau itu.
Nama kue ini mengandung sebuah filosofi. Masyarakat Rembang menyebut kue ini dengan sebutan dudul karena setiap kali memakan jajanan khas ini, salah satu sisinya harus di ndudul supaya isinya keluar.
Kacang Entis
Kacang khas Rembang ini bentiknya mungil dan biasanya dijual dengan kondisi sudah digoreng dan dibungkus dengan berbagai ukuran. Kacang entis atau kacang tolo ini rasanya gurih dan cocok di lidah semua orang.
Rengginang Teri
Rengginang khas Remnbang ini memanfaatkan teri sebagai bahan pembuatannya. Tidak seperti rasa rengginang biasanya yang hanya berupa gurih, tapi makanan asal Rembang ini memiliki cita rasa teri.
Selain enak, camilan ini memiliki gizi yang tinggi. Biasanya orang menyebutnya dengan krecek.
Kue Satru
Kue Satru memiliki cita rasa yang manis dan gurih dan memiliki bentuk seperti kue sagu. Namun karena di Rembang menjadi salah satu penghasil palawija, kue satru ini dibuat dengan bahan dasar kacang hijau.
Rasanya yang manis dan nikmat, cocok jika dihidangkan bersama teh maupun kopi.
Jenang Waluh
Sebagaimana namanya, jenang ini berbahan dasar waluh atau labu kuning. Jenang waluh ini lazim ditemukan di Kabupaten Rembang. Rasanya unik, tambah nikmat lagi apabila dimakan berbarengan dengan uli ketan.
Dodol Kawista
Selain diolah menjadi sirup, buah kawista juga diolah menjadi dodol. Kreatifitas warga Rembang dalam mengolah kawista patut diacungi jempol. Lewat inovasi ini, dodol kawista menjadi sumber pendapatan baru.
Adapun rasa dari dodol kawista ini pada dasarnya sama dengan jenis dodol biasanya, yakni legit dan manis.
Yopia
Kue kering bernama yopia ini memiliki kulit yang tipis dan didalamnya diisi dengan gula jawa. Salah satu produksi yopia yang terkenal yaitu Lasem Siek Tian Nio alias Waras. Kue ini memiliki daya tahan yang lama, walaupun dalam pengolahannya tidak diberikan campuran pengawet.
Kue ini dapat dibilang perpaduan budaya antara Tiongkok dengan Jawa. Yakni isiannya yang berupa gula aren khas Jawa dan kulit dari terigu khas Tiongkok. Untuk harga kue ini sekitar Rp 20 ribu perkemasan yang berisi 10 yopia.
Legen
Legen berasal dari kata dasar legi yang dalam bahasa Jawa artinya manis. Minuman khas Rembang ini berasal dari bunga siwalan yang pohonnya mirip dengan pohon kelapa.
Sesuai namanya, legen memiliki rasa yang manis dengan sedikit sensasi soda, tetapi teksturnya kental dan lembut. Legen dijual sekitar Rp3.000 – Rp5.000 untuk satu botol ukuran 1500 ml.
Inilah informasi 10 rekomendasi oleh-oleh khas Rembang yang dapat dibawa pulang. Selain unik dan khas daerah Rembang. Tentunya oleh-oleh di atas memiliki harga yang murah serta terjangkau. (Kontributor Uin – Harianmuria.com)