Harianmuria.com – Bulan Rajab merujuk dari kalender Islam yang dirilis oleh Kementerian Agama RI, 1 Rajab 1446 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 1 Januari 2025, dan akan berakhir pada Kamis, 30 Januari 2025. Sehingga kesempatan ini memberikan peluang bagi umat Islam untuk mengawali tahun baru Masehi dengan semangat spiritual yang semakin dikuatkan oleh keutamaan bulan Rajab.
Bulan Rajab menempati urutan ketujuh dalam penanggalan kalender Hijriah dan memiliki banyak keutamaan. Umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah seperti memperbanyak dzikir, berdoa, menjalankan sholat sunah, hingga puasa sunah.
Melansir dari Kemenag.go.id, bulan Rajab artinya mulai atau menahan diri. Jatuh pada urutan ketujuh deretan bulan qamariyah yang diyakini memiliki kemuliaan tersendiri.
Rasulullah menyebutkan bulan-bulan haram (yang dimuliakan) yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab secara berurutan. Kemudian menegaskannya secara khusus, Rasulullah berkata: “Rajab mudhar yang ada di antara bulan Jumad dengan Sya’ban”.
Kalimat penegasan Rasulullah tersebut terdapat dalam hadist yang diriwayatkan Abu Bakroh yang kemudian diberikan catatan oleh ulama besar, seperti Ibnu Katsir dan Imam Nawawi. Keduanya membuat catatan bahwa di zaman Rasulullah, masyarakat Arab masih mengenal dua sebutan Rajab, yaitu Mudhar dan Rabi’ah.
Rajab Mudhar dipahami mulia bagi setiap yang dapat menahan diri dari madarat, yakni bulan yang jatuh diantara Jumadin Akhir dengan Sya’ban. Sedangkan Rajab Rabi’ah dipahami sangat mulia oleh orang Arab sebagai waktu mudik para perantau dan penggembala, yakni (lebih mengarah bulan Ramadhan) yang jatuh diantara Sya’ban dengan Syawal.
Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab, Rezeki Tak Habis-Habis Sepanjang Tahun
Momen Memperbaiki Sholat
Tidak kalah penting, bulan Rajab terdapat peringatan mukjizat Nabi Muhammad SAW berupa isra’ mi’raj yang mana momentum untuk mengingatkan umat muslim agar memperbaiki kualitas sholat.
Sholat yang berkualitas di sini yang sah dan diterima oleh Allah SWT. Sah apabila sudah memenuhi seluruh syarat sah dan rukunnya sholat, serta menjauhi hal-hal yang membatalkannya.
Dijelaskan Habib Abdullah bin Husain bin Thahir Ba’alawi dalam Sullamut Taufiq yang diterbitkan di Kalsel.kemenag.go.id, setidaknya ada beberapa syarat yang harus dilakukan agar sholat kita diterima oleh Allah SWT, yaitu:
- Berniat yang ikhlas karena mengharapkan ridha Allah semata
- Makan dan minum yang ada diperut kita sewaktu sholat harus halal
- Pakaian yang dikenakan saat sholat harus halal
- Tempat yang digunakan saat sholat harus halal
- Sholat yang dilakukan harus disertai kekhusyukan, walaupun hanya sebentar. Di samping itu, memperbaiki bacaan dan gerakan ibadah sholat dengan baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Doa Memasuki Bulan Rajab yang Dibaca Rasulullah agar Mendapat Keberkahan
Adapun sholat khusyuk berarti melaksanakannya dengan jiwa raga yang tenang, serta menghadirkan hati dengan menghambakan diri kepada Allah SWT. Berikut langkah-langkah agar sholat menjadi khusyuk:
- Hadirkan rasa yakin dilihat Allah (Ihsan)
- Menyimak menjawab dan merespon azan saat sholat wajib
- Wudhu yang sempurna, tidak boros air, dan tidak dalam keadaan menahan BAB
- Menggunakan pakaian terbaik, wewangian, dan tentunya suci
- Memahami makna bacaan sholat
- Sholatlah seolah saat itu adalah ibadah terakhir
- Usahakan pandangan fokus kea rah tempat sujud
Pada akhirnya, Bulan Rajab mengajak umat muslim untuk memperbaiki jiwa dengan memperhatikan kembali kualitas sholat. Mengingat Isra’ Mi’raj menjadi peristiwa yang sangat luar biasa dimana Rasulullah mendapatkan perintah sholat lima waktu. (Lingkar Network | Harianmuria.com)