KUDUS, Harianmuria.com – Bellinda Putri Sabrina Birton menjadi sosok perempuan inspiratif di Kota Kretek. Pasalnya, meski masih berusia 25 tahun, dirinya telah menduduki jabatan Wakil Bupati Kudus mendampingi Bupati Kudus Sam’ani Intakoris untuk periode 2025-2030.
Gaya kepemimpinan Bellinda yang segar dan kekinian pun menjadi sorotan banyak pihak. Terutama kebiasaan Bellinda yang rutin berinteraksi langsung bersama masyarakat melalui live TikTok di akun pribadinya.
“Saya live di TikTok itu supaya bisa beriteraksi dengan masyarakat. Karena mereka kan tidak bisa langsung bertemu saya, jadi lewat akun pribadi saya itu mereka bisa menyampaikan masalahnya,” ungkap Bellinda.
“Biasanya kalau ada yang laporan minta tolong apa itu langsung saya capture dan saya kirim ke kepala dinas terkait, supaya langsung cepat diselesaikan,” imbuhnya.
Bellinda mengaku, menjadi Wakil Bupati (Wabup) Kudus di usia muda tentu membuatnya harus terus banyak belajar. Oleh karena itu, ia selalu belajar dari banyak pihak supaya bisa menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan memberikan manfaat baik pada masyarakat.
“Saya setiap hari selalu tanya dengan siapa pun, karena saya baru di bidang pemerintahan. Fokus saya yang terpenting saat ini yaitu harus melakukan tugas dan kewajiban saya sebaik dan sebenar-benarnya. Karena apa yang saya lakukan untuk membahagiakan dan menyejahterakan seluruh masyarakat Kudus,” paparnya.
Kemudian, sebagai seorang pemimpin perempuan dirinya juga menyiapkan berbagai program untuk para perempuan di Kabupaten Kudus. Program-program yang diberikan, lanjutnya, terutama untuk membantu perempuan bisa mandiri di bidang ekonomi.
Program itu antara lain berupa pelatihan-pelatihan supaya para perempuan punya skill dan bisa mandiri hidupnya. Bellinda mengatakan dirinya ingin mengurangi angka pengangguran untuk perempuan khususnya.
“Jadi ibu rumah tangga pun kalau bisa nanti punya menghasilkan penghasilan untuk membantu ekonomi keluarga. Saya sangat mendukung perempuan produktif. Harapan saya perempuan di Kudus harus bisa mandiri,” tegasnya.
Ia juga menyatakan akan berupaya menangani permasalahan yang masih menimpa para perempuan, di antaranya kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan seksual.
“Saya sangat menentang kekerasan terhadap perempuan. Jika memang ada yang mengalami seperti itu, tidak perlu takut melapor, bisa laporan langsung lewat saya atau komunitas perlindungan perempuan yang ada di Kudus, karena kalian pasti kami lindungi,” tandasnya.
Lebih lanjut, Bellinda berharap tidak ada ketimpangan yang terjadi antara perempuan dan laki-laki di Kabupaten Kudus. Menurutnya, dalam membangun daerah dibutuhkan peran serta semua pihak baik laki-laki ataupun perempuan.
“Motivasi saya sebagai seorang pemimpin itu supaya tidak ada ketimpangan antara perempuan dan laki-laki. Jadi harus bareng-bareng, perempuan dan laki-laki harus bisa bersinergi untuk membangun daerah,” pungkas perempuan kelahiran 6 September 1999 itu.
(NISA HAFIZHOTUS SYARIFA – Harianmuria.com)