PATI, Harianmuria.com – Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, menanggapi aksi swadaya masyarakat Desa Bageng dan Klakah, Kecamatan Gembong, yang memperbaiki jalan rusak secara mandiri. Ia memastikan bahwa seluruh jalan rusak di Kabupaten Pati sudah masuk dalam rencana anggaran pemerintah daerah.
“Semua jalan sudah dianggarkan, tinggal menunggu waktu pelaksanaan. Mohon masyarakat bersabar,” ujar Chandra saat menghadiri Upacara Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolresta Pati, Selasa, 1 Juli 2025.
Menurut Chandra, pembangunan infrastruktur jalan dilakukan secara bertahap karena jumlah kerusakan di Kabupaten Pati cukup banyak. Ia menegaskan bahwa proses tersebut tidak bisa dilakukan sekaligus dalam satu tahun anggaran.
“Jalan-jalan di Pati sudah dianggarkan, baik untuk tahun 2025 maupun 2026. Kalau belum masuk tahun ini, mungkin akan direalisasikan di tahun depan,” tambahnya.
Baca juga: 3 Tahun Tak Direspons Pemkab, Warga Bageng dan Klakah Pati Swadaya Cor Jalan Rusak
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi gotong royong warga muncul karena kondisi jalan penghubung Desa Bageng–Klakah sudah rusak parah selama lebih dari tiga tahun. Tak hanya membahayakan pengendara, jalan tersebut juga sering menyebabkan kecelakaan bagi anak-anak sekolah.
Karena tak kunjung diperbaiki, warga dua desa secara swadaya mengumpulkan dana antara Rp50 ribu hingga Rp150 ribu per kepala keluarga, dan berhasil mengumpulkan sekitar Rp60 juta. Dana itu digunakan untuk pengecoran jalan sepanjang 180 meter di dua titik.
“Sudah lama rusak, sering bikin celaka anak sekolah. Karena tidak ada respons dari pemerintah, kami iuran dan gotong royong membangun jalan ini,” ungkap Nur Rohman, warga Desa Bageng.
Perangkat Desa Bageng, Taufik, menjelaskan bahwa pihak desa tidak memiliki kewenangan anggaran untuk memperbaiki jalan tersebut karena statusnya adalah jalan kabupaten, bukan jalan desa.
“Kami sudah mengusulkan ke Pemkab, tapi sampai sekarang belum ada tindakan. Jalannya bukan milik desa, jadi kami tidak bisa menganggarkan sendiri,” jelasnya.
Taufik juga menyebut bahwa meski ada alokasi anggaran sekitar Rp6 miliar untuk jalan Bageng–Jolong, titik perbaikan tidak mencakup jalan yang saat ini diperbaiki secara swadaya oleh warga.
“Dana dari DPU memang ada, tapi titiknya tidak melewati jalan yang rusak di sini,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Wabup Chandra menyatakan dukungan terhadap aksi swadaya warga yang dinilai positif dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
“Kalau untuk kebaikan masyarakat, tentu kami apresiasi. Namun masyarakat juga perlu tahu bahwa pembangunan jalan itu bertahap dan pasti diprioritaskan,” tandasnya.
Warga berharap langkah swadaya ini bisa memicu perhatian pemerintah agar ke depan fasilitas umum lainnya, termasuk talut dan saluran air, juga ikut diperhatikan.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)