PATI, Harianmuria.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso meminta Pemerintah Daerah (Pemda) lebih tegas dalam mengatasi permasalahan petani garam.
Dirinya mengungkapkan petani seringkali kesulitan mengontrol harga garam di saat musim panen raya, mengingat jumlah produksi tidak sesuai dengan permintaan pasar.
“Kalau harga garam untuk stabil itu kan masih sulit ya. Karena produksi juga fluktuatif,” ujarnya saat ditemui usai Rapat Paripurna, Rabu, 7 Agustus 2024.
DPRD Pati Susun Raperda Perlindungan Pelaku Usaha Perikanan dan Pergaraman
Wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta Pemda Pati untuk sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan petani garam yang selalu menghadapi rendahnya harga kala musim panen. Pemda harus mengontrol stok garam yang ada di Pati, terlebih di saat musim kemarau.
“Kami cuma berharap ada ketegasan dari Pemerintah, supaya garam industri itu tidak dipakai atau tidak sampai bocor untuk sektor rumah tangga,” tegasnya.
Narso menyebut, Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah yang memiliki tambak garam terluas di Jawa Tengah. Oleh kerena itu, lanjut Narso, potensi tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh Pemda Pati.
Harga Merosot, Petani Garam di Pati Pilih Timbun Hasil Produksi
“Sebetulnya, di Jawa Tengah itu potensi garam kan pusatnya ada di Pati, mestinya kita berharap ada perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Pati terkait produksi garam. Terstruktur terutama,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, DPRD Pati melaksanakan Publik Hearing dengan mengundang beberapa pihak terkait pada Rabu, 31 Juli 2024 untuk membahas penyusunan Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Palaku Usaha Perikanan dan Pergaraman. Pembentukan ini disasarkan pada kondisi harga komoditas ikan dan garam di Kabupaten Pati yang tidak stabil dan menimbulkan kerugian bagi para nelayan maupun petani garam. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)