PATI, Harianmuria.com – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati Muntamah meminta prosesi wisuda tidak diwajibkan untuk murid kurang mampu. Ia mengatakan sebagian orang tua wali menilai kegiatan wisuda terlalu membuang-buang uang karena dirasa kurang penting.
“Wali murid yang memang dari keluarga tidak mampu seharusnya tidak dipungut biaya apapun. Tetapi dari keluarga yang mampu ya monggo,” imbaunya.
Terkait penyewaan atribut yang digunakan untuk wisuda serta, politisi PKB itu meminta sekolah untuk mempertimbangkan tersebut.
Ia juga menekankan wali murid tidak boleh terbebani dengan acara-acara yang sebenarnya tidak wajib dalam penyenggaraan pendidikan.
“Dalam wisuda ada yang menyewa jas, make up, sekolah harus mempertimbangan hal itu, itu bisa dibebankan kepada yang mampu, jangan sampai terbebani hal-hal yang tidak perlu. Tetapi pihak sekolah jangan sampai itu membebankan sebagai kewajiban wali murid untuk membiayai anaknya, jangan sampai seperti itu,” tutupnya.
Dewan asal Dukuhseti ini juga menilai, jika prosesi wisuda juga sebagai bentuk promosi dan daya tarik sekolah untuk mencari murid. Terkhusus sekolah swasta, Muntamah menilai hal tersebut sangat wajar dilaksanakan.
“Kalau itu butuhnya untuk mensiarkan bagaimana supaya sekolah itu lebih dikenal yo monggo. Tetapi intinya saya berharap keluarga tidak mampu tidak terbebani oleh biaya-biaya yang tidak formal itu,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)