Selasa, Juli 1, 2025
  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kerjasama & Iklan
  • Disclaimer
Harian Muria
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harian Muria
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harian Muria
No Result
View All Result
Home Kajian Agama

Ngaji Suluk Maleman ke-142: Istiqomah Landasan Pribadi Mulia

Sekar Sari by Sekar Sari
23 Oktober 2023
in Kajian Agama
0 0
Anis Sholeh Ba’asyin dan Dr. Abdul Jalil dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman ‘Meniti Batas’ yang digelar Sabtu (21/10/2023) kemarin. (Dok. Harianmuria.com)

Anis Sholeh Ba’asyin dan Dr. Abdul Jalil dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman ‘Meniti Batas’ yang digelar Sabtu (21/10/2023) kemarin. (Dok. Harianmuria.com)

704
VIEWS
Share on FacebookShare on WatsApp

Harianmuria.com – Reaksi dan tindakan langsung manusia pada dasarnya dikendalikan oleh otaknya. Kerja otak itu sendiri dibentuk oleh pembiasaan. Pembiasaan inilah yang nantinya akan membentuk khulq, wadah halus atau kepribadian, yang manifestasinya adalah akhlak. Maka istiqomah dalam kebaikan otomatis akan melahirkan pribadi mulia. Demikian pula sebaliknya.

Demikian ungkap Anis Sholeh Ba’asyin dalam pembukaan Ngaji Suluk Maleman edisi ke142, yang mengambil tema “Meniti Batas” di Rumah Adab Indonesia Mulia pada Sabtu, (21/10/2023) kemarin. Baginya, kehidupan manusia proses meniti shirothol mustaqim.

“Dalam kehidupan, manusia harus bisa meniti batas. Batas yang membentang antara samudra keabadian dan samudra kefanaan, antara yang ruhani dengan yang jasmani, antara individu dengan masyarakat, antara masa lampau dan masa depan, antara yang lokal dan yang universal, dan seterusnya. Garis batas itulah yang disebut sebagai shirothol mustaqim,” terangnya

Agar dapat berjalan secara tepat, salah satu landasan pentingnya menurut Anis adalah sudah terinstallnya kebiasaan baik di memori otaknya; karena dari sinilah salah satu pengendalinya. Hanya saja, karena tak dibekali latihan pembiasaan dengan baik dan istiqomah, nalar otak dan reaksi kita sering terlihat acak, tidak konsisten. Apalagi di zaman sekarang, dimana persoalan duniawi lebih dominan mengendalikan rata-rata nalar otak manusia.

“Memang, tanpa latihan pembiasaan kebaikan secara istiqomah, nalar otak kita akan gampang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sesaat. Seperti dalam momen politik misalnya. Zaman dulu untuk kampanye harus mendatangkan banyak massa. Karena jika di tengah banyak orang, seringkali merasa di jalur yang tepat,” ujarnya.

Rupanya model kampanye sekarang mulai berganti. Yakni dengan narasi dan pencitraan. Bahkan tak jarang hingga cara berpakaian harus ditata sedemikian rupa untuk dapat menarik massa. Sehingga persoalan kampanye tak lagi dicetak oleh gagasan.

“Justru calon-calonlah yang dicetak. Bukan rasionalitas lagi yang berjalan. Tapi mencoba mengarahkan naluri otak masyarakat,” satirenya.

Keberadaan survei pun terkadang menyampingkan obyektivitas, dan hanya dipakai untuk menciptakan dampak yang mungkin dicapainya dalam mempengaruhi pilihan masyarakat. Karena cara kerja otak secara umum selalu cenderung memilih untuk menempel pada kawanan terbanyak dan menghindar dari kawanan yang sedikit; maka unsur kemenangan dalam survei, apalagi dengan suara yang signifikan menjadi sangat penting.

Sambil mengutip sebuah hadits, Anis lantas menyebut bahwa pembiasaan dalam kebaikan harus mulai dilakukan sejak dini, sehingga di usia tujuh tahun dasar-dasarnya sudah terbentuk.

“Pembiasaan itulah yang akan tersimpan di memori di otak, dan akan melahirkan reaksi tindakan baik dalam beragam kondisi yang akan ditemuinya. Misalkan saja, anak yang terbiasa membuang sampah pada tempatnya, kebiasaan ini nantinya tidak hanya membentuk kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, tapi akan membentuk kebiasaan bereaksi pada apa pun secara tepat dan pada tempatnya,” terangnya.

Begitu pula jika terbiasa melanggar aturan, tentu juga akan melakukan pelanggaran-pelanggaran lainnya. Syariat Islam, setidaknya salah satu fungsinya, memang dirancang sebagai sarana untuk pelatihan dan pembiasaan agar landasan hidup manusia bisa dibangun.

“Seperti dilatih berhenti makan sebelum kenyang, menggunakan air secukupnya, shalat tepat waktu. Sebenarnya semua syariat jika dilakukan untuk melahirkan pribadi yang mulia. Kita akan menghindari berbohong, tidak berfikir merebut hak orang lain. Kita tahu batas-batasnya sehingga tidak akan menabraknya,” tambahnya.

Menurut Anis, ini semua yang seharusnya sejak dini dilatihkan. Bukan sekadar hafalan atau pengetahuan. Kanjeng Nabi pun sudah memiliki sifat shidiq dan amanah sejak sebelum menjadi Nabi.

“Belajar agama tentu tak sebatas sebagai pengetahuan saja, namun juga mempraktekannya dalam perbuatan. Jangan sampai ilmu hanya di ingatan saja, yang muncul sekadar sebagai wacana, namun tak tampak dalam perbuatan,” tambahnya.

Pesantren sendiri, demikian tambah Anis, meski ada level pengetahuan didalamnya, namun yang utama justru membentuk pribadi-pribadi mulia. Demikian juga para pahlawan kemerdekaan. Mereka tak menjadikan kekuasaan dan kekayaan sebagai dasarnya perjuangan, namun sebagai pengabdian kemanusiaan.

Dr. Abdul Jalil, salah narasumber yang hadir malam itu menyebutkan jika melihat tema tentang meniti batas, maka yang penting dipahami adalah bagaimana mengukur batas tersebut. Seperti halnya batas kesabaran.

“Padahal disebutkan. Kalau diperangi maka lawanlah. Namun jangan sampai melampaui batas. Lalu batas itu yang membuat siapa?” tanyanya.

Maka menurutnya etika dan sopan santun bisa menjadi salah satu batasan untuk melakukan tindakan tertentu.

Diskusi tersebut tampaknya memaksa ratusan penyaksi yang datang secara langsung maupun lewat berbagai kanal media, untuk kembali berfikir ulang tentang banyak hal yang selama ini dijalaninya. Kehadiran musik dari Sampak GusUran, tampaknya membantu menyegarkan jalannya Ngaji NgAllah Suluk Maleman tersebut. (Lingkar Network | Harianmuria.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari harianmuria.com
Tags: Anis Sholeh Ba’asyinInfo PatiKajian AgamaNgaji NgAllah Suluk Malemanpati

Related Posts

Anis Sholeh Ba’asyin dalam acara Ngaji NgAllah Suluk Maleman edisi 162, bertema “Merayakan Kemiskinan dengan Bahagia”, Sabtu malam, 21 Juni 2025, di Rumah Adab Indonesia Mulia, Pati. (Dok. Pribadi/Harianmuria.com)
Kajian Agama

Suluk Maleman Edisi 162: Merayakan Kemiskinan dengan Bahagia ala Indonesia

25 Juni 2025
Anis Sholeh Ba’asyin dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman edisi ke-161 di Rumah Adab Indonesia Mulia, Pati, Sabtu (17/5/2025). (Dok. Pribadi/Harianmuria.com)
Kajian Agama

Suluk Maleman Edisi 161 di Pati Mengurai ‘Dongeng Peradaban Autoimun’

19 Mei 2025
Ilustrasi memperbanyak ibadah di bulan Rajab. (Dok. Canva)
Kajian Agama

Ini Amalan Bulan Rajab yang Dianjurkan, Waktunya Umat Islam Perbanyak Pahala

31 Desember 2024
Ilustrasi berdoa. (Dok. Canva)
Kajian Agama

Ketahui Keutamaan Luar Biasa Bulan Rajab yang Jatuh 1 Januari 2025, Punya Kemuliaan Tersendiri

31 Desember 2024
Load More
Next Post
SERU: Para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Kulon Banon di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati pada Minggu malam (22/10/2023) diajak nonton film berjudul “Kejarlah Janji”. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

Jelang Pemilu, Santri di Pati Diberi Pendidikan Politik lewat Film Dokumenter

BERITA UTAMA

Bupati Rembang Harno saat meninjau Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. (Dok. Setda Rembang/Harianmuria.com)
Highlight

Rembang Siapkan Bendungan Randugunting Blora sebagai Sumber Air Baku

by Basuki
26 Mei 2025
0

Pemkab Rembang berencana memanfaatkan Bendungan Randugunting sebagai sumber air baku untuk mendukung kebutuhan air bersih dan irigasi jangka panjang di...

ANGGARAN

Dampak Efisiensi Anggaran, BKN Terapkan Dua Hari Kerja di Luar Kantor

5 Februari 2025
PKG

80 Persen Warga Jateng Ditargetkan Terima Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

5 Februari 2025
INSPEKTORAT

Inspektorat Kudus Telusuri Dugaan Lelang Fiktif dan Penyelewengan Retribusi di Terminal Colo

5 Februari 2025
LPG 3 KG

Prabowo Izinkan Pengecer Jual Elpiji 3 Kg Lagi, tapi Ada Syaratnya

4 Februari 2025

Trending Bulan Ini

  • Tim kuasa hukum delapan anggota koperasi BLN Salatiga menjelaskan gugatan terkait kasus yang dialami kliennya, Sabtu (31/5/2025). (Angga Rosa/Harianmuria.com)

    Tim Advokat Gugat Koperasi BLN Salatiga Rp3,1 Triliun ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Duka RST dr Asmir Salatiga Hadir dengan Layanan Inklusif 24 Jam untuk Semua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Salah, Begini Cara Bedakan Kartu Keluarga Asli dan Salinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Koperasi BLN Salatiga Digugat Rp3,1 Triliun, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Rembang yang Paling Banyak Digemari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Isu Pembangunan TPST di Kalijoyo Pekalongan Resahkan Warga, Ini Kata Kades dan Dinas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wisata 16 Pantai di Jepara yang Menarik Untuk Dikunjungi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sering Dikira Sama, 8 Perbedaan Jeruk Pamelo Khas Pati dengan Jeruk Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPL-KKL UIN Sunan Kudus di BLA Semarang, Dorong Literasi dan Output Riset Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Harian Muria

Adalah Media Online Yang menayangkan berita terbaru di jawa tengah, berita yang kami tayangkan padat dan terpercaya, meliputi info terbaru di karesidenan pati

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • News
  • Seputar Jateng
  • Artikel
  • Kajian Islam
  • Majalah Digital
  • HMTV
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Box Redaksi
  • Kerjasama & Iklan

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS