Selasa, Juli 1, 2025
  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kerjasama & Iklan
  • Disclaimer
Harian Muria
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harian Muria
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harian Muria
No Result
View All Result
Home Kajian Agama Khazanah

Ngaji NgAllah Suluk Maleman: Membedah Peradaban Sungsang

Sekar Sari by Sekar Sari
21 Mei 2023
in Khazanah, Kajian Agama
0 0
Anis Sholeh Ba’asyin, penggagas Suluk Maleman. (Istimewa/Harianmuria.com)

Anis Sholeh Ba’asyin, penggagas Suluk Maleman. (Istimewa/Harianmuria.com)

709
VIEWS
Share on FacebookShare on WatsApp

PATI, Harianmuria.com – SangSungSang atau Suluk Sungsang adalah salah satu koleksi Sampak GusUran yang dihadirkan dan sekaligus diangkat sebagai tema Ngaji Budaya Suluk Maleman Sabtu (20/5) malam. Lagu yang direkam kali pertama tahun 2008 lalu itu masih terasa relevan di saat ini.

Sungsang sendiri berarti sesuatu yang terbalik. Sering dipakai dalam kaitan kehamilan dan kelahiran bayi; dimana posisi kaki berada di bawah dan kepala di atas; atau bisa juga posisinya menyilang. Posisi sungsang semacam ini acap membutuhkan tindakan operasi, karena kelahiran alamiah agak sulit berlangsung.

Dalam kaitan tersebut, Suluk Maleman mencoba membedah kondisi peradaban yang dalam banyak hal terbalik-balik, tak sesuai semestinya. Terlebih dengan keberadaan media sosial dan hoaks yang semakin tak terkendali, sangat berpengaruh dalam mengubah pola pikir dan tindakan manusia.

Sebagai misal, Anis Sholeh Ba’asyin, penggagas Suluk Maleman menyebut, kehadiran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bak pisau bermata dua; sehingga akan sangat berbahaya jika dipegang oleh orang yang tak bertanggungjawab. Keberadaannya potensial mengacaukan peradaban.

“Contoh saja jika wajah presiden diedit dengan AI menjadi video dengan narasi yang kacau, tentu orang akan sulit mengetahui itu benar atau tidak. Padahal peradaban yang serba sungsang ini potensial melahirkan orang-orang tak bertanggung jawab semacam itu,” terangnya.

Hal semacam itu, tentunya menjadikan masyarakat akan semakin kebingungan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks. Informasi tak akan lagi punya makna, dan hanya menjadi sampah yang membingungkan.

Tekhnologi sendiri tak selamanya berdampak positif, demikian lanjut Anis. Karena kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh teknologi justru kerap membuat kita manja dan sangat tergantung padanya. Hal itu tentu akan menjadi masalah bila tekhnologi itu hilang, karena adaptasi kita terhadap alam sudah sangat berkurang.

“Bayangkan saja jika suatu saat kita mengalami blackout, dimana karena satu dan lain hal listrik tak lagi tersedia. Bukan hanya internet dan semua kemudahan teknologi  yang akan hilang, tapi semua kenyamanan hidup yang lahir dari keberadaan listrik pun akan sirna. Pasti akan terjadi kepanikan dan kegagapan luar biasa, karena selama ini teknologi menjadi penopang penting budaya masyarakat modern. Sedangkan untuk mengulang pola masa lalu sulit dilakukan, karena kita sudah meninggalkan dan lupa dengan tradisi leluhur,” tambahnya.

Kecuali itu, teknologi juga sangat membuka kemungkinan bagi manusia untuk semakin terpisah dari lingkungan sosialnya. Kewaspadaan dalam menjaga hati menjadi bagian penting dalam menghadapi perkembangan zaman seperti sekarang ini.

“Tak sedikit kasus anak-anak yang kehilangan etikanya gara-gara terlalu sering bermain gawai. Barangkali hilangnya kesadaran sosial itu pula yang membuat guru takut menegur para siswa. Tak sedikit orang yang menjadi tertutup, dan semakin sulit berhubungan dengan yang di luar dirinya, hanya gara-gara gawai,” tambahnya.

Selalu memperbarui kesaksian bahwa Allah-lah sejatinya pengasuh, pembimbing, dan pendidik kita, bukan hanya akan menjadi benteng yang menyelamatkan, tapi juga akan menjadi jalan bagi kita untuk melewati dan kemudian mengatasi tantangan-tangan yang muncul dari kekacauan peradaban. Sehingga kita bukan hanya terbebas dari kungkungan zaman, namun bisa secara kreatif menciptakan alternatif-alternatif perbaikannya.

“Saat ruh ditiupkan ke janin, kita telah diambil sumpah. Menariknya, kita menjawab dengan istilah bersaksi. Sedangkan kesaksian hanya akan muncul dari kesadaran yang menyaksikan secara langsung. Jadi pada dasarnya, kita sudah pernah menyaksikan secara langsung kepengasuhan Allah pada kita. Dunia ini yang melalaikan kita dari hal tersebut,” demikian tambah Anis.

Sementara itu, Bambang Mursito, salah seorang akademisi yang turut hadir malam itu mengatakan, kecerdasan harus dibangun secara seimbang baik intelektual, emosional dan spiritual.

“Namun sekarang ini sulit ditemukan. Kita hanya diasah untuk logika. Kalau seperti itu yang terjadi pasti mengarah ke tindak kejahatan,”tambahnya.

Dia juga mengingatkan tuntunan Jawa yang belajar dari air. Dimana air menjadi sumber dari segala kehidupan. Samudra sendiri tidak ingin menjadi kotor lantaran segala kotorannya telah dibuang ke tepi.

“Sifat air sungai meskipun berbelak belok dan mendapat hambatan tapi selalu sampai tujuan. Ini yang penting,” tambahnya.

Suasana ngaji budaya edisi ke-137 itu semakin meriah dengan iringan musik Sampak GusUran. Ribuan orang tampak menyaksikan tak hanya datang langsung ke rumah Adab Indonesia Mulia namun juga lewat berbagai media sosial seperti Youtube. (Lingkar Network | Harianmuria.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari harianmuria.com
Tags: Anis Sholeh Ba’asyinKajian AgamaNgaji NgAllah Suluk MalemanpatiPeradaban Sungsang

Related Posts

Anis Sholeh Ba’asyin dalam acara Ngaji NgAllah Suluk Maleman edisi 162, bertema “Merayakan Kemiskinan dengan Bahagia”, Sabtu malam, 21 Juni 2025, di Rumah Adab Indonesia Mulia, Pati. (Dok. Pribadi/Harianmuria.com)
Kajian Agama

Suluk Maleman Edisi 162: Merayakan Kemiskinan dengan Bahagia ala Indonesia

25 Juni 2025
Anis Sholeh Ba’asyin dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman edisi ke-161 di Rumah Adab Indonesia Mulia, Pati, Sabtu (17/5/2025). (Dok. Pribadi/Harianmuria.com)
Kajian Agama

Suluk Maleman Edisi 161 di Pati Mengurai ‘Dongeng Peradaban Autoimun’

19 Mei 2025
Ilustrasi memperbanyak ibadah di bulan Rajab. (Dok. Canva)
Kajian Agama

Ini Amalan Bulan Rajab yang Dianjurkan, Waktunya Umat Islam Perbanyak Pahala

31 Desember 2024
Ilustrasi berdoa. (Dok. Canva)
Kajian Agama

Ketahui Keutamaan Luar Biasa Bulan Rajab yang Jatuh 1 Januari 2025, Punya Kemuliaan Tersendiri

31 Desember 2024
Load More
Next Post
Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. H. Edy Wuryanto, S.KP., M.Kep. (Istimewa/Harianmuria.com)

Anggota DPR RI Edy Wuryanto Siap Dukung Pembangunan Muhammadiyah Pati

BERITA UTAMA

Bupati Rembang Harno saat meninjau Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. (Dok. Setda Rembang/Harianmuria.com)
Highlight

Rembang Siapkan Bendungan Randugunting Blora sebagai Sumber Air Baku

by Basuki
26 Mei 2025
0

Pemkab Rembang berencana memanfaatkan Bendungan Randugunting sebagai sumber air baku untuk mendukung kebutuhan air bersih dan irigasi jangka panjang di...

ANGGARAN

Dampak Efisiensi Anggaran, BKN Terapkan Dua Hari Kerja di Luar Kantor

5 Februari 2025
PKG

80 Persen Warga Jateng Ditargetkan Terima Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

5 Februari 2025
INSPEKTORAT

Inspektorat Kudus Telusuri Dugaan Lelang Fiktif dan Penyelewengan Retribusi di Terminal Colo

5 Februari 2025
LPG 3 KG

Prabowo Izinkan Pengecer Jual Elpiji 3 Kg Lagi, tapi Ada Syaratnya

4 Februari 2025

Trending Bulan Ini

  • Tim kuasa hukum delapan anggota koperasi BLN Salatiga menjelaskan gugatan terkait kasus yang dialami kliennya, Sabtu (31/5/2025). (Angga Rosa/Harianmuria.com)

    Tim Advokat Gugat Koperasi BLN Salatiga Rp3,1 Triliun ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Duka RST dr Asmir Salatiga Hadir dengan Layanan Inklusif 24 Jam untuk Semua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Salah, Begini Cara Bedakan Kartu Keluarga Asli dan Salinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Koperasi BLN Salatiga Digugat Rp3,1 Triliun, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Rembang yang Paling Banyak Digemari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Isu Pembangunan TPST di Kalijoyo Pekalongan Resahkan Warga, Ini Kata Kades dan Dinas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wisata 16 Pantai di Jepara yang Menarik Untuk Dikunjungi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sering Dikira Sama, 8 Perbedaan Jeruk Pamelo Khas Pati dengan Jeruk Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPL-KKL UIN Sunan Kudus di BLA Semarang, Dorong Literasi dan Output Riset Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Harian Muria

Adalah Media Online Yang menayangkan berita terbaru di jawa tengah, berita yang kami tayangkan padat dan terpercaya, meliputi info terbaru di karesidenan pati

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • News
  • Seputar Jateng
  • Artikel
  • Kajian Islam
  • Majalah Digital
  • HMTV
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Box Redaksi
  • Kerjasama & Iklan

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS