PATI, Harianmuria.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pati berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menyelenggarakan sosialisasi optimalisasi pengumpulan dan pelaporan zakat, infaq, shadaqah (ZIS) di Gedung PGRI Pati pada Rabu (12/4).
Ketua Baznas Pati, Imam Zarkasi mengatakan kegiatan tersebut bertujuan dalam rangka optimaliasi pengumpulan dan pelaporan ZIS bagi UPZ Baznas Kabupaten Pati.
“Untuk mekanisme pengumpulan ZIS, zakat profesi dikumpulkan dari ASN OPD, lembaga, sekolah dan BUMD beragama Islam jika penghasilannya atau penerimaannya sudah sampai nishob zakat. Adapun besaran zakat profesi sebagaimana dimaksud pada Peraturan Bupati (Perbup) Pati nomor 27 tahun 2021 ialah 2,5 persen”, ujarnya.
Sementara besaran infaq pada pasal 8 ayat 2, untuk ASN golongan IV ialah sebesar 45.000, golongan III sebesar Rp 40 ribu, golongan II sebesar Rp 35 ribu dan golongan I sebesar Rp 30 ribu.
Namun sejak Januari 2023, penerimaan ZIS mengalami penurunan. Ia mengungkapnkan, pada bulan Januari sebesar Rp 900 juta, Februari sebesar Rp 700 juta, dan Maret Rp 600 juta.
Ia pun mengharapkan penerimaan ZIS dapat meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ia menyebutkan, pada 2021 Baznas mendapat 6,5 miliar zakat. Kemudian pada 2022 mendapat 8,7 miliar.
“Sehingga kami mengumpulkan UPZ (Unit Pengumpul Zakat). Seluruhnya ada 170 UPZ di Kabupaten Pati yaitu dari kecamatan, Puskesmas, OPD, sekolah, dan Korwil. Kami kumpulkan UPZ menyetorkan hasil ZIS. Kami juga memberi insentif Kepada UPZ. Di tahun 2021 mendapatkan 6,5 M tahun 2022 mendapatkan 8,7 M. Tahun ini harapanya ya lebih tinggi dari tahun kemarin, sehingga kami mengumpulkan sosialisasi optimalisasi UPZ,“ terangnya.
Turut hadir Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro yang menyampaikan menyampaikan apresiasinya atas kinerja Baznas Pati dalam pengumpulan ZIS. Sebab, hingga 2023 Baznas telah mampu melaksanakan program pembangunan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) sebanyak 900 rumah.
“ZIS Baznas ini memang merupakan salah satu penyangga terhadap penanganan-penanganan problematika sosial yang ada. Saya selalu berkomunikasi dengan teman-teman Baznas untuk bagaimana melakukan penanganan sosial yang ada di Kabupaten Pati. Baik itu untuk masalah yang memang sudah ada maupun terhadap penanganan dampak bencana”, ujarnya.
Terkait hibah Rp 500 juta, Henggar menyampaikan bahwa hal itu dilandasi oleh posisi Baznas yang selama ini melakukan penanganan permasalahan sosial kependudukan di Pati. Sehingga pihaknya pun berupaya merealisasikan dana hibah di tahun 2023.
Melalui hibah tersebut pula, Henggar berharap Baznas ke depan dapat lebih fleksibel dan optimal melakukan penanganan masalah yang ada di masyarakat.
Disamping itu, Ketua Baznas berterima kasih kepada Pj Bupati Pati karena telah memberikan bantuan dana operasional hibah sebesar Rp 500 juta untuk menunjang perolehan ZIS agar semakin meningkat. (Lingkar Network | Harianmuria.com)