SEMARANG, Harianmuria.com – Sebanyak 38 biksu (banthe) dari empat negara yang tengah menjalankan ritual Thudong, melakukan kunjungan ke Masjid Agung Kauman Semarang, Selasa (6/5/2025).
Dalam ritual Thudong, para biksu itu berjalan kaki ribuan kilometer dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk menyambut Hari Raya Waisak 2596 BE pada 12 Mei 2025.
Kedatangan para biksu disambut hangat oleh pengurus Masjid Agung Kauman Semarang. Perwakilan biksu dan takmir masjid kemudian berdialog dalam suasana penuh keakraban.
Penasihat Yayasan Thudong Su Sie Fung mengungkapkan, kunjungan ini bertujuan untuk mempererat kerukunan antarumat beragama, khususnya di Kota Semarang.
“Saya dan para biksu merasa takjub dengan sambutan pengurus Masjid. Kami juga baru mengetahui tata cara sebelum masuk masjid, seperti membasuh kaki dan berwudu. Ini menunjukkan indahnya keberagaman di Indonesia yang memiliki enam agama,” tuturnya.
Baca juga: Bermalam di Gereja Katolik, Warga Kendal Antusias Sambut Rombongan Biksu Thudong
Su Sie Fung menambahkan, ritual Thudong merupakan napak tilas Sang Buddha dengan meninggalkan segala kemewahan duniawi.
“Kami berjalan dalam kondisi hujan dan panas, bahkan sampai kuku jari kaki lepas. Ini adalah upaya untuk melepaskan semua kemewahan dan kenikmatan,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, pengurus masjid mengajak para biksu untuk melihat lebih dekat bangunan dan arsitektur Masjid Agung Semarang yang memiliki nilai historis dan merupakan masjid tertua di Kota Semarang.
Ketua Takmir Kyai Hanif Ismail mengatakan, Masjid Agung Semarang menyambut kedatangan para biksu Thudong dengan semangat toleransi antarumat beragama.
“Awalnya saya kira mereka akan ke MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah), ternyata ke sini. Kami menyambut baik kedatangan mereka karena tidak ada unsur keyakinan di dalamnya. Mereka hanya ingin tahu tentang masjid, dan kami mengajak mereka melihat-lihat serta menjelaskan bagaimana ibadah salat dilaksanakan,” bebernya.
(SYAHRIL MUADZ – Harianmuria.com)