KUDUS, Harianmuria.com – Berlangsung di aula sekolah setempat, SMP Kanisius Kudus menggelar perlombaan Liong antar kelas untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili pada Jumat (20/1).
Kepala Sekolah SMP Kanisius Kudus Herry Christanto menyebut, penyelenggaraan kompetisi liong antarkelas ini untuk memeriahkan Imlek yang jatuh pada Minggu (22/1).
Selain itu, diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan muncul bibit atlet liong dari SMP Kanisius.
“Dalam kompetisi kali ini ada 10 siswa perwakilan dari 6 kelas yang menampilkan atraksi tarian liong. Dengan durasi rata-rata tujuh menit, masing-masing perwakilan kelas harus menampilkan minimal 12 gerakan. Dengan persiapan latihan sejak tiga pekan lalu para siswa terbilang cukup menguasai gerakan demi gerakan atraksi liong,” ungkap Herry Christanto.
Ia berharap, peserta didiknya dapat mengenal tradisi liong sekaligus menjadi atlet liong di Kudus bahkan nasional.
Adapun unsur penilaian dalam lomba kali ini, meliputi tingkat kesulitan gerakan, kesopanan, musik, dan kostum yang dikenakan.
“Siswa siswi di sini itu dari berbagai latar belakang suku dan budaya. Dengan adanya lomba ini setidaknya ada unsur edukasi untuk menghormati dan menghargai budaya yang berbeda,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu satu siswi peserta lomba liong yang bertugas sebagai pembawa bola api, Aydine Azmiraft Masitza kelas VIII B mengaku sangat bersemangat mengikuti lomba liong.
“Menarik sekali mengikutinya, meskipun susah, tapi tetap dijalani dengan semangat. Selain membutuhkan konsentrasi juga harus mempertahankan fisik karena berat membawanya,” ucap Aydine.
Ia menjelaskan, dirinya bersama teman-temannya sudah melakukan latihan selama hampir satu bulan. Menurutnya, beberapa atraksi mulai dari loncat, berputar, dan berkeliling kontan membutuhkan kekompakan antarsatu pemain dengan pemain lainnya.
“Harus lari-lari, menyinkronkan gerakan dengan teman-teman, jadi agak capek. Semoga ke depannya dapat menjadi ekstrakurikuler yang berkembang dan ingin ikut lomba-lomba di tingkat yang lebih atas,” harapnya.
Di akhir kegiatan setelah lomba liong, para guru membagikan angpao kepada para siswa. Total yang dibagikan sebanyak 245 angpao menyesuaikan jumlah siswa. Masing-masing berbaris dan antre satu per satu untuk mendapatkan angpao berwarna merah. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)