KUDUS, Harianmuria.com – Wakil Bupati (Wabup) Kudus Bellinda Birton memberikan respons serius terhadap permasalahan tumpukan sampah yang terus berulang di kawasan Balai Jagong.
Pada Rabu (7/5/2025) sore, ia turun langsung meninjau lokasi yang dikeluhkan masyarakat tersebut, didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kudus Halil.
Bellinda menyatakan bahwa masalah sampah di Balai Jagong bukanlah isu baru dan terus terjadi, meskipun berbagai upaya seperti pengangkutan rutin, pemasangan papan larangan, hingga penjagaan petugas telah dilakukan.
“Sudah beberapa kali diambil, diberi papan larangan, bahkan dijaga. Namun ketika tidak ada yang awasi, sampah kembali menumpuk,” ujarnya.
Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menyiapkan solusi jangka pendek berupa penyediaan kontainer sampah berukuran besar di lokasi tersebut.
Bellinda berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Kalau memang sudah terbiasa buang sampah di sini, lebih baik kita fasilitasi daripada terus dibiarkan menumpuk sembarangan,” tegasnya.
Wabup juga menyoroti peran penting Pedagang Kaki Lima (PKL) yang beroperasi di sekitar Balai Jagong. Ia meminta para PKL untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan dan memulai pemilahan sampah sejak awal.
“Saya sudah minta PKL untuk memilah antara sampah organik dan anorganik. Ini penting agar DLH bisa lebih mudah mengelola,” kata Bellinda.
Lebih lanjut, Bellinda menyampaikan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang lebih komprehensif, mulai dari pemilahan hingga pemrosesan akhir.
Sementara itu, Kepala PKPLH Kudus Abdul Jalil menjelaskan bahwa sistem pemilahan sampah sebenarnya sudah berjalan.
“Sampah organik kami bawa ke lokasi pengolahan khusus, sedangkan yang anorganik dikumpulkan untuk daur ulang atau dijual kembali,” terangnya.
Selain solusi jangka pendek dan melibatkan PKL, Pemkab Kudus juga tengah menjajaki kerja sama jangka panjang dengan pihak investor untuk mengimplementasikan sistem pengelolaan sampah modern dan terintegrasi di wilayah tersebut.
(FAHTUR ROHMAN – Harianmuria.com)