JEPARA, Harianmuria.com – Tujuh tiket menuju Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tahun 2025 diperebutkan di Jepara, dalam ajang Pra-Popda Eks-Karesidenan Pati.
Pertandingan yang digelar selama dua hari, Senin–Selasa (5–6/5/2024), mempertandingkan empat cabang olahraga (cabor) tim yakni bola basket, bola voli indoor, sepak bola, dan sepak takraw.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jepara Ali Hidayat mengatakan, tiga cabor mempertandingkan nomor putra dan putri, sementara sepak bola hanya mempertandingkan nomor putra.
“Hanya peraih juara pada masing-masing nomor yang akan lolos ke Popda Jateng. Tujuh tiket diperebutkan ratusan atlet pelajar,” ujarnya.
Menurut Ali, Pra-Popda menjadi momentum penting untuk menjaring atlet-atlet pelajar terbaik dari lima kabupaten di wilayah eks-Karesidenan Pati, yaitu Jepara, Kudus, Pati, Rembang, dan Blora.
“Total ada sekitar 400 atlet dan ofisial yang terlibat dalam Pra-Popda ini. Selain sebagai ajang kualifikasi, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi hasil pembinaan olahraga pelajar di masing-masing daerah,” terangnya.
Perebutan tiket Popda jenjang SMA dan sederajat itu digelar di empat venue yang tersebar di Kota Ukir, yaitu Tiger Sport Hall untuk cabor bola basket, GOR SMK Islam (bola voli), Stadion Gelora Bumi Kartini (sepak bola), dan Mini GOR Disdikpora Jepara (sepak takraw).
“Ketujuh tiket ke Popda Jateng memang menjadi incaran. Namun bagi Jepara, warisan nilai dan karakter adalah kemenangan yang sesungguhnya. Sebagai tuan rumah kami berharap dapat menciptakan pengalaman berkesan dan prestasi gemilang bagi seluruh peserta,” tandas Ali.
Malam sebelum pertandingan digelar, seluruh kontingen dan panitia mengikuti acara ramah-tamah sekaligus pembukaan Pra-Popda eks-Karesidenan Pati di Pendapa RA Kartini Jepara. Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara Ary Bachtiar mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas.
“Pra-Popda bukan sekadar soal menang atau lolos ke tingkat provinsi. Lebih dari itu, ini adalah wadah pembentukan karakter dan penguatan nilai-nilai kebangsaan bagi para pelajar,” tegas Ary di hadapan para peserta.
(TOMI BUDIANTO – Harianmuria.com)