KENDAL, Harianmuria.com – Penyerapan beras di Kabupaten Kendal yang masih rendah, yakni sekitar 2 persen, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah daerah dan pihak terkait, termasuk DPRD Kendal.
Untuk memacu pernyerapan beras agar lebih maksimal, Ketua DPRD Kendal Mahfud Sodiq mengatakan pihaknya akan mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengembangkan rice mill (mesin penggilingan padi).
“Kami akan mendorong BUMD agar setidaknya ada rice mill di Kendal, atau mungkin kita akan mendorong para pengusaha untuk memaksimalkan itu,” ungkapnya, Selasa (8/4/2025).
Menurut Mahfud, Dewan akan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal agar penyerapan beras dapat lebih maksimal. “Kalau langkah-langkahnya nanti kita rumuskan dengan dinas terkait,” ujarnya.
Mahfud menambahkan, pihaknya akan mendorong BUMD agar menjadi badan usaha yang fokus pada ketahanan pangan. “Untuk regulasi akan kita sesuaikan,” lanjutnya.
Baca juga: Penyerapan Beras di Kendal Masih Rendah, Bupati Ungkap Alasannya
Sebelumnya, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari mengatakan, rendahnya penyerapan beras di Kendal disebabkan oleh keterbatasan permodalan dan minimnya pengusaha rice mill.
“Jadi gabah di Kendal larinya ke Demak, karena di sana memang banyak sekali rice mill, bahkan ada pengusaha swasta yang punya gudang lebih besar dari Bulog,” ungkap Mbak Tika, sapaan akrabnya.
“Kalau di Kendal itu (rice mill) sangat terbatas, otomatis kemudian pengusaha Demak beli hasil gabah dari Kendal,” sambungnya.
Menyikapi kondisi tersebut, Mbak Tika akan berupaya agar ke depan penyerapan gabah dari petani Kendal lebih meningkat. Salah satunya melalui program Koperasi Merah Putih yang digagas Pemerintah Pusat.
“Insyaallah, ke depan Pemerintah Pusat akan membentuk Koperasi Merah Putih dan nantinya koperasi ini salah satu unit usahanya adalah penyerapan gabah dari petani di Kendal,” jelasnya.
ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)