PATI, Harianmuria.com – Anggota Komisi D DPRD Pati Eko Kuswanto meminta pemerintah lebih memperhatikan nasib guru honorer.
Ia prihatin honor yang diterima oleh guru honorer ini – dari pengajar tingkat usia dini hingga sekolah menengah – hanya berkisar Rp100 ribu hingga Rp800 ribu per bulan.
“Saya melihat teman-teman guru honorer di masyarakat itu sangat berjasa dan dihargai, tetapi honornya kecil,” katanya.
Eko pun mendesak Pemkab Pati melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk meningkatkan bantuan kesejahteraan (bankes) guru honorer, yang sejauh ini hanya sebesar Rp100 ribu hingga Rp300 ribu per bulan.
Karena APBD tahun 2025 sudah ditetapkan, bahkan sebagian telah dijalankan, ia berharap agar Pemkab mengakomodir penambahan bankes bagi guru honorer di perubahan APBD tahun 2025 atau APBD murni tahun 2026.
“Jadi agar guru honorer bisa dibantu, kami harap di 2026 bisa direalisasikan. Komisi D nanti akan memperjuangkan,” tandas politisi Partai Demokrat itu..
Ia juga menambahkan, jajaran Komisi D DPRD Pati sudah bertemu dengan Komisi X DPR RI untuk menyampaikan penambahan bankes bagi guru honorer.
“Saya merasa sedih melihat nasib para guru PAUD. Kesejahteraan mereka harus diperjuangkan. Saya sudah komunikasi dengan DPR RI untuk menyampaikan aspirasi ini,” ucapnya.
Selanjutnya, Eko juga meminta kepada para guru honorer untuk segera melengkapi data dan dokumen jumlah anggota. Dengan begitu, pihaknya bisa membuat rumusan terkait besaran anggaran yang akan diusulkan untuk menambahkan bankes.
Menurutnya, perjuangan terhadap guru honorer ini amat penting. Mengingat dedikasi dan perjuangan seorang guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa harus mendapat apresiasi yang layak dari pemerintah.
(FEBRIYANTO – Harianmuria.com)