BLORA, Harianmuria.com – Semburan air bercampur minyak yang keluar dari sumur tua di Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kedungtuban, Blora, membuahkan keuntungan bagi warga setempat. Minyak dari semburan tersebut dapat mereka jual dengan nominal Rp200 ribu per jeriken.
Salah satu warga setempat, Yanto (36), mengumpulkan minyak yang mengambang di atas air itu. Ia mengaku ada tawaran dari orang yang mau membelinya dengan nominal Rp200 ribu per jeriken berkapasitas 35 liter.
“Sejak jam 9 pagi sampai jam 11 tadi sudah dapat tiga jeriken. Tadi ada yang telepon saya, mau dibeli. Satu jeriken dihargai Rp200 ribu,” ujar Yanto saat ditemui wartawan, Jumat (14/2) siang.
Untuk mengambil minyak yang bercampur air yang dimuntahkan oleh sumur tua di Kedinding, Yanto menggunakan pohon pisang untuk membendung air. Dengan begitu minyak dapat tertampung di atas air, dan minyak yang diinginkan tidak turut mengalir.
Lalu, setelah air tenang, ia menggunakan kain untuk ditempel ke permukaan air, untuk mengambil minyak yang mengapung di permukaan. Setelah kain basah oleh minyak, Yanto memeras kain itu di tempat kecil untuk mengumpulkan minyak. Akhirnya kemudian minyak itu dimasukkan ke dalam jeriken.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora menilai lokasi di Desa Ngraho tersebut memiliki potensi ekonomi dari minyak bumi. Potensi itu dimungkinkan dapat mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Blora. Karena itu diharapkan tindak lanjut atas fenomena muntahan minyak yang muncul di sumur tua Dukuh Kedinding, guna memastikan kandungan yang ada di dalam titik semburan.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)