BLORA, Harianmuria.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora merespons cepat kritikan dari Anggota DPRD Blora Munawar.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Blora Surat mengucapkan terima kasih atas kritikan yang bersifat membangun tersebut.
“Kami segera merespons baik usulan dari Pak Munawar, Anggota DPRD Blora yang telah berperan dalam rangka mewujudkan pengelolaan sumber daya air. Utamanya mengurangi kerusakan air dan ikut serta menjaga keamanan infrastruktur sumber daya air supaya tidak menimbulkan bencana di kemudian hari,” ucap Surat di Blora, baru-baru ini.
Pihaknya mengaku sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk pelaksanaan normalisasi.
“Kami sudah komunikasi dan BBWS Pemali Juwana sudah menyampaikan bahwa untuk tahun ini kegiatan difokuskan untuk normalisasi dalam rangka untuk memulihkan kembali tampungan air seperti semula,” jelasnya.
Surat menjelaskan, dengan adanya normalisasi itu diharap bisa menambah volume penampungan air secara optimal.
Berkaitan dengan Embung Rondo Kuning yang belum ada pagar, dirinya memastikan akan segera dibangun.
“Kami respons dan kami koordinasikan dengan teman-teman yang ada di BBWS Pemali Juana. Insyaallah paling lambat tahun depan sudah dilakukan penanganan pemagaran Embung Rondo Kuning. Sudah kami koordinasikan dan akan kami support bersama dengan kepala desa untuk dilakukan pemagaran secara darurat meskipun menggunakan pagar bambu,” imbuhnya.
Nantinya, lanjut dia, pihak desa mempersiapkan bahan baku dan untuk tenaga kerja akan disupport agar bisa bekerja bersama-sama untuk membangun pagar sementara.
“Dari BBWS Pemali Juwana sebelumnya sudah memasang papan peringatan di area Embung Rondo Kuning dan minimal kami mengajak dengan papan peringatan itu. Kami mohon agar dipatuhi warga karena ini demi keselamatan kita bersama. Sehingga fungsi embung pada dasarnya tidak boleh menjadi area pemancingan dan mandi dalam rangka untuk menjamin keselamatan warga sekitar,” tegasnya.
Sebelumnya, Anggota komisi B DPRD Kabupaten Blora, Munawar menyoroti dan mengaku prihatin atas kondisi bangunan Embung Rondho Kuning yang terletak di Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran karena tidak mengindahkan keselamatan warga sekitar.
Munawar mengatakan Embung Rondho Kuning telah berdiri sekitar tahun 1970an dan sampai sekarang tidak ada pagar pembatas.
Pihaknya berharap DPUPR untuk segera memberikan pagar pembatas karena ini penting untuk keselamatan warga.
“Ini menindaklanjuti, pasca insiden yang terjadi tiga tahun lalu anak tenggelam di Embung Sono Kidul dan Embung Karanggeneng. Saya dan Kepala Desa Muraharjo tidak mau peristiwa itu terulang kembali,” ungkapnya baru-baru ini.
Atas peristiwa tersebut, bangunan embung yang semestinya untuk memajukan pertanian justru telah menelan korban jiwa.
Menurutnya, akan lebih baik di daerah sekitar Embung Rondo Kuning dibangun pagar pembatas sebagai safety.
“Harusnya embung ada pagar pembatas itu sebagai safety, karena kita tidak akan mengetahui, ada anak-anak bermain di sana yang dikhawatirkan si anak spontanitas berenang di embung dampaknya bisa mengancam jiwa,” keluhnya.
Di satu sisi, ia mengakui keberadaan Embung Rondo Kuning sangat bermanfaat sekali untuk menunjang pertanian para petani di Desa Murahharjo, Dukuh Brengus dan Dukuh Gapok.
“Kepada BBWS Pamali Juwana ketika membangun tolong perencanaan disempurnakan. Jangan asal ngeruk saja namun juga ditingkatkan diantaranya safety pagar dan pompa airnya,” pintanya.
Munawar menjelaskan, sebenarnya Embung Rondo Kuning kedepannya sesuai dengan harapan Kepala Desa Muraharjo menjadi alternatif pariwisata, tempat olah raga, pasar tiban seminggu sekali, pembibitan dan kuliner warga sekitar.
“Apalagi didukung dengan luas embung dan jalan yang lebar. Akan tetapi jalan disekitaran embung tidak ada pavingisasi diharapkan kedepan kondisi Embung Rondo Kuning akan jauh lebih baik dan bisa meningkatkan perekoniman warga sekitar,” harap Munawar. (Lingkar Network | Hanafi – Harianmuria.com)