KUDUS, Harianmuria.com – Sungai Gelis di Kabupaten Kudus dikepung dengan tanaman eceng gondok. Dari pantauan wartawan Lingkar, pertumbuhan tanaman eceng gondok di aliran Sungai Gelis di sekitar Jembatan Tambak Lulang Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus cukup mengkhawatirkan karena aliran sungai dengan lebar 50 meteran itu dipenuhi dengan tanaman eceng gondok.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus H. Masan, SE., MM menilai diperlukannya langkah taktis dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk mengatasi pertumbuhan tanaman eceng gondok yang bisa mengganggu kelancaran aliran sungai.
Pasalnya, ia khawatir apabila kondisi tanaman eceng gondok yang menutupi sungai tersebut dibiarkan akan menyebabkan bencana banjir saat musim hujan melanda Kabupaten Kudus. Tak hanya itu, menurut dia, eceng gondong juga menjadi sarang nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Untuk mengatasi membludaknya tanaman eceng gondong ini dibutuhkan langkah taktis dari Pemkab Kudus. Misalnya bisa dilakukan pengerukan atau pengangkutan secara berkala. Jangan dikeruk atau diangkut ketika sudah penuh saja. Harus dicek rutin.” ucap H. Masan, SE., MM saat dihubungi di Kudus, Rabu (15/11/2023).

Senada, Ketua Komisi C DPRD Kudus Rochim Sutopo mengaku akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk menangani permasalahan tersebut.
“Untuk masalah itu nanti kami akan komunikasi dengan BBWS, karena memang sebagian sungai ada yang merupakan tanggung jawab dari BBWS. Sehingga nanti kami sampaikan kalau kondisi sungai itu butuh perawatan menjelang musim hujan ini,” ujarnya.
Ia pun berjanji akan segera menghubungi bagian operasi dan pemeliharaan (OP) BBWS Pemali Juana untuk bisa menerjunkan alat berat dan petugas pengeruk eceng gondok dan sampah yang menutupi permukaan sungai tersebut.
“Itu akan segera kami telpon bagian OP karena mereka yang punya alat berat untuk perawatan sungai,” ucapnya.
Rochim Sutopo juga mendorong Pemkab Kudus untuk tanggap terkait permasalahan ini. Salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai-sungai menjelang musim penghujan ini.
“Pemkab bisa mengerahkan organisasi perangkat daerah terkait untuk kembali menggencarkan normalisasi sungai untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musim hujan tiba,” pesannya.
Lebih lanjut, ia berharap, organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkaitan dengan lingkungan dan infrastruktur bisa siap siaga dan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi bencana banjir akibat curah hujan tinggi nantinya.
“OPD-OPD terkait bisa segera action dan masyarakat harus mendukung dengan selalu menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan apalagi di sungai, Di desa-desa juga bisa digerakkan untuk kebersihan di lingkungan masing-masing. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kudus ini nanti juga akan imbau untuk bersiap siaga menghadapi musim penghujan ini,” tuturnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)