KUDUS, Harianmuria.com – Bupati Kudus HM Hartopo mengaku selalu mendukung berbagai program bantuan yang diperuntukan bagi warga kurang mampu. Hal ini disampaikan bupati saat menghadiri acara penyerahan bantuan bagi kaum dhuafa di Gedung JHK Kudus, Selasa (15/2).
Acara tersebut merupakan inisiasi dari Baznas Kabupaten Kudus dan Majelis Taklim Perempuan (MTP) IPHI/JHK yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Pembagian santunan yang dikemas dengan peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad tersebut pun berjalan dengan lancar dan khidmat.
Apresiasi diberikan oleh Bupati Kudus atas terselenggaranya acara tersebut. Ia mengapresiasi Baznas Kudus dan MTP IPHI/JHK yang selalu bersinergi dengan Pemkab Kudus untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini merupakan kegiatan yang kami dukung karena bisa membantu kesejahteraan bagi masyarakat, terutama warga dhuafa,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, diserahkan santunan dhuafa dan pentasyarufan zakat dari Baznas Kudus yang bekerja sama dengan MTP IPHI/JHK. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai, sembako, paket usaha dan bantuan korban kecelakaan.
Secara rinci, santunan yang diberikan berupa uang Rp 300 ribu untuk 200 mustahik, gerobak jualan pedagang keliling untuk 20 mustahik, renovasi rumah terdampak bencana alam untuk dua warga Desa Gamong masing-masing senilai Rp 10 juta, serta santunan bagi 200 orang dhuafa berupa sembako dan mukena.
“Program kesejahteraan bagi masyarakat semacam ini merupakan program prioritas kami, jadi selalu kami dukung,” ujarnya.
Tak lupa, dalam kesempatan tersebut Hartopo juga mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan (prokes). Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dengan makan makanan seimbang dan berolahraga.
Ketua IPHI/JHK KH Ma’ruf Sidiq mengatakan, peringatan Isro’ Mi’roj oleh MTP IPHI/JHK Kudus ini memang sekaligus bentuk penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Pihaknya juga berterimakasih kepada Pemkab Kudus serta Baznas karena telah bersinergi membantu masyarakat.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyalurkan atau mentasyarufkan zakat yang diperoleh dari ASN Kudus,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II Baznas Kudus Noor Badi menyebutkan, ada total 40 pedagang kaki lima (PKL) yang diberi bantuan gerobak. PKL yang menerima bantuan yaitu PKL yang terdampak pandemi Covi-19.
“Masing-masing menerima bantuan gerobak senilai Rp 1,2 juta,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa akan memberikan bantuan kepada 10 rumah tidak layak huni di tahun 2022. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp 17 juta.
“Saat ini baru tiga yang sudah dibantu. Yaitu di Desa Karangrowo satu dan di Desa Gamong dua,” sebut dia.
Ia menambahkan, bantuan ini akan diberikan kepada rumah yang memang benar-benar perlu direnovasi. Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat maupun pemerintah desa bisa mengusulkan warganya yang memang benar-benar membutuhkan bantuan perbaikan rumah.
“Program ini diharapkan bisa tersalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan bantuan,” ujarnya. (Lingkar Network, isa- Harianmuria.com )