Harianmuria.com – Jumlah daging qurban yang diberikan kepada orang yang berkurban bervariasi tergantung pada jenis hewan yang dikurbankan.
Berikut ini adalah panduan umum untuk jumlah daging qurban yang diberikan:
- Unta: Untuk unta dewasa yang dikurbankan sendiri, dagingnya dibagi menjadi tujuh bagian. Daging tersebut kemudian dibagikan sebagai berikut: tiga bagian untuk orang-orang yang berhak menerima, tiga bagian untuk diberikan kepada fakir miskin, dan satu bagian untuk keluarga yang melakukan kurban tersebut.
- Sapi: Sapi dewasa yang dikurbankan sendiri akan menghasilkan tujuh bagian daging yang dibagikan dengan prinsip yang serupa dengan unta.
- Kambing/Domba: Kambing atau domba yang dikurbankan sendiri akan menghasilkan tiga bagian daging yang dibagi antara pemilik kurban dan fakir miskin. Bagian ketiga yang tersisa boleh digunakan oleh pemilik untuk keperluan pribadi atau dibagikan kepada keluarga dan teman-teman.
Penting untuk diingat bahwa praktik pembagian daging qurban dapat bervariasi di berbagai negara dan konteks lokal. Oleh karena itu, sebaiknya mengacu pada panduan dan tradisi yang berlaku di wilayah tempat Anda tinggal.
Apakah boleh daging qurban dijual?
Praktik menjual daging qurban dapat berbeda tergantung pada aturan dan ketentuan yang berlaku di negara atau komunitas setempat. Secara umum, dalam banyak tradisi Islam, tujuan dari kurban adalah berbagi daging dengan orang-orang yang kurang mampu. Oleh karena itu, daging qurban seharusnya lebih diutamakan untuk didistribusikan kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan, bukan untuk tujuan komersial.
Namun, dalam beberapa konteks, terutama di daerah yang memiliki populasi Muslim yang lebih sedikit atau dalam situasi khusus seperti pandemi COVID-19, diizinkan untuk menjual daging qurban untuk mendapatkan dana yang kemudian dapat digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan atau membayar biaya pemotongan dan distribusi daging.
Namun, penting untuk memahami bahwa mengutamakan berbagi daging dengan mereka yang membutuhkan adalah tujuan utama dari ibadah qurban, dan menjual daging harus dilakukan dengan pertimbangan etis dan tujuan yang jelas untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.
Daging kurban diberikan dalam bentuk apa?
Daging qurban biasanya diberikan dalam bentuk daging segar yang telah dipotong dan disiapkan untuk dikonsumsi. Biasanya, daging qurban diberikan dalam bentuk potongan-potongan yang dapat dimasak dan disajikan dalam berbagai hidangan.
Setelah proses penyembelihan dan pemotongan, daging qurban dibagi menjadi beberapa bagian yang sesuai dengan tradisi pembagian qurban di masyarakat setempat. Bagian-bagian ini kemudian dibagikan kepada penerima yang berhak menerima dan fakir miskin
Siapa yang berhak menerima daging qurban?
Tradisi Islam menyebutkan bahwa daging qurban harus diberikan kepada beberapa kelompok orang yang berhak menerimanya. Berikut adalah beberapa kelompok yang biasanya berhak menerima daging qurban:
- Fakir Miskin: Orang-orang yang hidup dalam keadaan miskin dan membutuhkan bantuan ekonomi.
- Yatim dan Dhuafa: Anak yatim piatu dan orang-orang yang hidup dalam kondisi yang sulit.
- Mustahik: Orang-orang yang memenuhi kriteria kebutuhan dan menjadi penerima zakat.
- Orang-orang yang Tidak Mampu: Orang-orang yang dalam keadaan sulit secara finansial atau sedang menghadapi kesulitan ekonomi.
Praktik pemberian daging qurban dapat berbeda di berbagai negara dan komunitas Muslim. Oleh karena itu, sebaiknya mengacu pada panduan dan tradisi yang berlaku di wilayah tempat Anda tinggal.
Referensi:
- “Hukum dan Cara Pembagian Daging Qurban.” Kementerian Agama Republik Indonesia. Tersedia di: https://www.kemenag.go.id/
- “Daging Qurban Boleh Dijual?”. Republika. Tersedia di: https://republika.co.id/
- “Qurban: What You Need to Know.” Islamic Relief USA. Tersedia di: https://irusa.org/ (Lingkar Network | Harianmuria.com)