JEPARA, Harianmuria.com – Jelang Idul Adha, sejumlah kebutuhan pokok di beberapa pasar Kabupaten Jepara terpantau masih cukup tinggi harganya. Harga bawang merah di Jepara baru-baru ini merangkak naik. Salah satu pedagang di Pasar Ratu Jepara, Budi (48) menduga kenaikan tersebut lantaran hasil panen petani yang tidak maksimal.
“Saat ini harga bawang merah berkisar Rp60.000 hingga Rp65.000 per kilogram dan berlangsung sekitar 3 hari dari harga sebelumnya Rp55.000,” ujarnya, Senin (4/7).
Ia menjelaskan, kenaikan harga bawang merah di Jepara dipicu lantaran gagal panen yang di alami oleh petani bawang, sehingga suplai bawang merah di pasaran diganti oleh bawang impor. Hal ini juga diperburuk oleh ongkos jasa angkut atau pengiriman yang juga mulai naik.
Cuaca Sebabkan Harga Cabai Merah di Pati Tinggi
“Dari informasi distributor atau agen disebabkan gagal panen, dan harga bawang impor yang masih tinggi serta naiknya jasa angkut ekspedisi truk,” ungkapnya.
Selain bawang merah, Budi juga menuturkan bahwa, harga cabai rawit merah yang sudah naik dari beberapa waktu lalu saat ini pun juga masih tinggi. Yakni berkisar mulai dari Rp75.000 hingga Rp100.000. Sedangkan, untuk telur saat ini harganya di kisaran Rp26.000 hingga Rp27.000 per kilogram.
“Masih tinggi, tahan lama mahalnya,” keluhnya.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, ia membeli merk Hemat seharga Rp220.000 per karton. Kemudian ia menjualnya seharga Rp20.000 per liter. Lalu untuk minyak goreng curah ia menjual seharga Rp14.000 per liter.
Akibat kondisi harga yang tinggi, dirinya tidak berani menyediakan stok dagangan terlalu banyak dikarenakan pembeli banyak yang mengurangi kebutuhannya.
“Jadi menurun. Orang-orang yang belanja juga terpaksa mengurangi. Biasanya langganan beli 1 kilogram, sekarang hanya 0,5 kilogram atau 3/4 kilogram,” pungkas Budi. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Harianmuria.com)