SALATIGA, Harianmuria.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga telah melakukan pemeriksaan struktur konstruksi 148 jembatan yang ada di Salatiga. Hasilnya, sebanyak 21 jembatan dinyatakan rawan ambrol dan longsor.
Kepala DPUPR Kota Salatiga Syahdani Onang Prastowo mengatakan, identifikasi jembatan dilakukan secara rutin setiap tahun. Berdasarkan pemeriksaan, 21 jembatan tersebut rawan ambrol dan longsor karena usianya sudah cukup tua dan sebagian berada di jalur aliran sungai yang cukup deras.
“Sebanyak 21 jembatan yang rawan ambrol dan longsor itu, tersebar di empat wilayah kecamatan. Penanganannya akan kami lakukan secara bertahap,” katanya, Selasa (25/2/2025).
Menurutnya, saat ini kondisi jembatan yang rawan ambrol dan longsor tersebut masih bisa dilewati. Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi jembatan terlebih saat terjadi hujan deras.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga Roy Anjar menambahkan, beberapa jembatan yang rawan ada di wilayah Sawahan, Kelurahan Kecandran, dan jembatan di dekat Taman Sidomukti.
“Itu kan aliran dari atas Gunung Merbabu, jadi bawahnya harus diberikan bronjong lagi agar tidak melayang pondasinya,” jelas Roy.
Dijelaskan Roy, pihaknya bersama DPUPR rutin melakukan pengecekan terhadap jembatan yang rawan. “Apabila kondisinya sudah membahayakan, jembatan akan ditutup, warga dilarang melintas,” tandasnya.
(ANGGA ROSA – Harianmuria.com)