KUDUS, Harianmuria.com – Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan mulai melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kudus pada 13 Januari 2025 mendatang. Pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu pun disebut bakal menghabiskan anggaran sekira Rp 296 juta.
Hal ini disampaikan oleh Kasdim 0722/Kudus Mayor Inf Muhlisin usai memimpin rapat koordinasi persiapan pelaksanaan MBG di Kabupaten Kudus di Ruang Rapat Setda, Rabu (8/1/2025).
Dia menyampaikan bahwa uji coba tersebut akan dilakukan selama sepekan. Sasarannya yakni sebanyak 3.729 orang.
“Untuk sasarannya itu sebanyak 3.496 terdiri dari siswa mulai dari jenjang PAUD hingga SMA. Kemudian lainnya merupakan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk sasaran kepada siswa akan dilakukan ke 20 sekolah yang ada di Kabupaten Kudus.
Jadwal pendistribusiannya disesuaikan dengan jenjang sekolah karena ada yang pulang lebih awal, terutama kelompok bermain (KB) maupun taman kanak-kanak (TK).
Sementara untuk SPPG atau dapur gizi MBG akan berada di Pondok Pesantren Nashrul Ummah, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.
“Dalam uji coba ini setiap porsinya itu kami buat sekira Rp 15 ribu,” sebutnya.
Mayor Inf Muhlisin menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBG ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari SPPG setempat. Sementara untuk TNI hanya memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program tersebut.
“Keterlibatan TNI dalam program MBG ini hanya ikut membantu mempersiapkan agar pelaksanaan program MBG dapat berjalan lancar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kodim 0722/Kudus membuka peluang bagi masyarakat yang ingin ikut serta bergabung sebagai mitra dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mitra ini sendiri nantinya akan ikut mendukung proses pelaksanaan MBG di Kabupaten Kudus.
Kasdim 0722/Kudus Mayor Inf Muhlisin menyampaikan rencananya akan dibuka 88 titik lokasi dapur gizi untuk program MBG di Kota Kretek. Namun, saat ini baru satu titik yang sudah dipastikan untuk menjadi dapur gizi.
“Baru satu titik yang sudah pasti untuk menjadi dapur gizi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kemudian, dari Kodim baru mengusulkan satu lokasi di Ex Gedung Kodim di Kecamatan Jati dan Pemkab Kudus baru mengusulkan tujuh lokasi,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk bisa ikut bergabung menjadi mitra program MBG. Terutama untuk mendukung pengadaan dapur gizi.
“Mitra MBG ini bisa dari swasta. Saat ini masih banyak peluang untuk masyarakat yang ingin bergabung sebagai mitra terutama untuk menyediakan dapur gizi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, cara mendaftar sebagai mitra program MBG ini yaitu dengan mengisi formulir pendaftaran melalui website mitra.bgn.go.id. Dalam website tersebut juga sudah dijelaskan kualifikasi apa saja yang harus dipenuhi untuk menjadi mitra dalam program MBG.
“Menjadi mitra itu bisa berupa membantu menyediakan lahan, makanan, sarana dan prasarana serta lain sebagainya,” imbuhnya.
Mitra ini, kata dia, bisa berupa milik perorangan, BUMDes, UMKM maupun lainnya. Harapannya, setiap pihak yang memenuhi kualifikasi bisa ikut mendukung pelaksanaan MBG di Kabupaten Kudus.
“Jadi jika memang masyarakat ada yang memenuhi kualifikasi bisa segera bergabung supaya target 88 titik dapur gizi di Kabupaten Kudus bisa segera terpenuhi,” tuturnya. (NISA HAFIZHOTUS SYARIFA – Harianmuria.com)