PATI, Harianmuria.com – Kewalahan menangani sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati berencana mendirikan tiga Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Rencana pembuatan UPTD tersebut, dikarenakan pengendalian DLH Pati terhadap persampahan selama ini terlalu jauh. Mengingat, Kabupaten Pati sendiri sangat luas. Imbasnya, tak jarang banyak sampah yang menyelimuti tepian jalan maupun di area sungai.
“Menjadi kajian kami, karena apa, rentang kendali kami terlalu jauh. Mengingat luas kabupaten Pati, sehingga, pada saat ada permasalahan sampah di daerah Sukolilo maupun ada permasalahan di daerah Tayu dan sebagainya itu bisa segera teratasi,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan DLH Pati Henri Setiawan, Kamis, 1 Agustus 2024.
Henri menyebut, saat ini sampah yang masuk di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Pati tepatnya di Desa Sukoharjo sebanyak 170 ton per harinya. Sedangkan TPA yang ada di Desa Plosorejo, Kecamatan Jakenan, sampah yang masuk sebanyak 65 ton per harinya. Semua sampah yang ada di TPA tersebut didominasi sampah rumah tangga.
Melihat kondisi tersebut, Henri mengatakan bahwa perlu adanya UPTD yang ikut menangani sampah di sudut-sudut wilayah.
“Hasil kajian kami dan pantauan kami bahwa perlu adanya UPT-UPT di tiga wilayah,” ujarnya.
Rencananya, pembentukan UPTD Persampahan akan dibangun di tiga titik Kabupaten Pati. Rencana tersebut sudah dibahas oleh DLH dengan OPD seperti (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) BPKAD, Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA).
“Mulai awal kita membentuk UPTD kita harus berkoordinasi dengan organisasi, berkoordinasi dengan organisasi (bagian organisasi Sekda) setelah itu kita juga menggandeng BPKAD, BKPP, terus lagi Bappeda. Setelah itu kita matangkan kita rumuskan setelah itu kita sampaikan ke DPRD,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)