PATI, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bakal memperdayakan kelompok belajar masyarakat (KBM) untuk mengentaskan angka tidak sekolah (ATS) di Pati pada 2025 nanti.
Pasalnya, berdasarkan keterangan dari Kepala Badan Perencanaan Riset Inovasi Daerah (Baperinda) Kabupaten Pati, Muhtar, jumlah ATS pada 2024 masih tergolong tinggi.
“ATS sedang kita bahas bersama, data dari 2025 insyaallah kita terfokus. Itu masih lumayan tinggi, sehingga menjadi perhatian nasional dan Gubernur Jateng,” ujarnya pada Selasa, 31 Desember 2024.
Muhtar mengatakan pada 2025 Pemkab bakal menggelontorkan anggaran Rp 800 ribu per satu orang dalam setahunnya. Menurutnya, anggaran tersebut telah disesuaikan dengan masa aktif pembelajaran yang diikuti siswa.
Yang mana, lanjut dia, dalam setahun masa pembelajaran siswa hanya dihitung 8 bulan saja lantaran 4 bulannya libur.
“Jadi masyarakat itu kita berikan support motivasi anggaran. Jadi dia jika mendapatkan satu siswa untuk mengentaskan tidak putus sekolah itu kita berikan anggaran satu orang itu Rp 800 ribu,” jelasnya.
Untuk melaksanakan program tersebut, saat ini sudah ada 25 KMB yang siap mengentaskan ATS di Kabupaten Pati. Bahkan, pihaknya telah melaksanakan uji coba ke beberapa ATS yang berada di KBM.
“Di Pati itu sudah ada 25 KBM , kemarin satu KBM itu 5 dulu sebagai uji coba, berarti 5 kali Rp 800 ribu. Nanti sejauh mana, kalau nanti efektif nanti kan perubahan anggaran bisa review,” ucap dia.
Muhtar berharap melalui program pemberdayaan KBM, jumlah ATS di Kabupaten Pati dapat di turunkan atau di entaskan.
“Semoga membantu percepatan penanganan ATS di Pati, itu mulai 2025, di koodinasikan di Disdik nanti,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)