DEMAK, Harianmuria.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak mendesak pemerintah daerah setempat untuk segera melakukan penanganan bencana banjir rob dan abrasi di pesisir Demak, terutama di wilayah Kecamatan Sayung.
Wakil Ketua I DPRD Demak Fahrudin Bisri Slamet mengatakan, penanganan rob dan abrasi di pesisir Demak harus menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk mencegah hilangnya Kecamatan Sayung.
“Harus fokus untuk menyelesaikan rob, karena kalau tidak segera diselesaikan, Sayung ini akan hilang terutama yang sebelah utara,” ungkapnya belum lama ini.
“Kalau kita tidak fokus untuk menyelesaikan itu (bencana rob) ya satu kecamatan akan hilang dari Kabupaten Demak. Nah ini menjadi perhatian kita semuanya dan menjadi fokus utama,” sambung Slamet.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak terus menguatkan sinergitas dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat berkaitan soal penanganan kondisi rob dan abrasi yang makin parah.
“Jadi ini saya mohon pemerintah daerah untuk bisa menyelesaikan terkait dengan rob dengan sinergitas bisa dibangun antara daerah, provinsi hingga pusat. Desainnya seperti apa, dalam capaian berapa tahun, ini mestinya diselesaikan,” tuturnya.
Fokus penanganan tersebut, kata Slamet, telah masuk dalam catatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029. Sehingga diperlukan sinergi berbagai pihak terkait, termasuk DPRD Demak.
“Perlunya sinergi dari seluruh pihak, termasuk DPRD dan Pemkab, dan menjadi catatan tersendiri yang harus segera diselesaikan dengan anggaran daerah kabupaten, provinsi dan pusat. Dengan menjalin komunikasi dengan Pemerintah Pusat, insyaallah bisa terselesaikan,” bebernya.
Baca juga: Jadi Solusi Atasi Rob di Demak, Bupati Berharap Giant Sea Wall Terealisasi
Terpisah, dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenen Semarang, Bupati Demak Eisti’anah juga menyampaikan bahwa setiap tahun kondisi abrasi dan rob di wilayah pesisir Demak makin parah.
“Setiap tahunnya wilayah pesisir Demak mengalami penurunan muka tanah 5 sentimeter per tahun,” ujarnya di hadapan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
Eisti’anah berharap, wacana pembangunan tanggul laut untuk mengatasi bencana rob di wilayah pesisir yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat bisa segera direalisasikan.
“Ini yang sering kami usulkan setiap tahun, seharusnya di tahun ini sudah dikaji oleh Bappeda provinsi dan sudah dicatat oleh Bappenas. Kami harapkan ini bisa segera terealisasi. Karena ini tidak hanya menangani rob, tapi juga bisa memunculkan kembali pertanian yang ada di Demak,” urainya.
(BURHAN ASLAM – Harianmuria.com)