PATI, Harianmuria.com – Dalam kunjungannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Pati sebagai kabupaten pertama yang bebas korupsi. Bukan tanpa sebab, ia menilai Pati sebagai daerah yang rawan terjadi jual beli jabatan, pungli, maupun gratifikasi.
Terlebih, banyak terkuaknya kasus jual beli jabatan oleh sejumlah kepala desa (Kades) di Jawa Tengah. Sehingga, Ganjar mewanti-wanti para petinggi desa untuk tidak melakukan hal serupa.
Di tengah sambutannya dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Ganjar terkejut tatkala salah satu dari tamu undangan meneriakkan kata “yang dikorupsi apa”.
“Korupsi apa? Di Blora dan Demak sudah tertangkap korupsi dana desa. Kenapa ini saya sampaikan? Karena saat Musdes, alokasi itu hanya untuk kebutuhan masyarakat,” ucap orang nomor satu se-Jawa Tengah ini, Rabu (7/12).
Sebagai bentuk kesungguhannya dalam mewujudkan Pati sebagai kabupaten yang memiliki desa anti korupsi, Ganjar bersama dengan Penjabat (PJ) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, instansi terkait, dan 7 perwakilan kepala desa kemudian menandatangani pakta integritas yang disaksikan seluruh Kades dan camat yang hadir di lokasi.
“Saya ingin Pati menjadi kabupaten pertama yang semua desa punya program anti korupsi,” tambahnya.
Dirinya berharap, kesungguhan menjadikan Pati sebagai kabupaten anti korupsi ini tidak hanya tertulis dalam pakta integritas saja. Melainkan dari lubuk hati dari semua Kades dan pejabat daerah yang lain.
Sependapat dengan Gubernur Ganjar, Henggar juga berharap seluruh Kades dapat memegang amanah atas apa yang telah disepakati dalam pakta integritas.
Ia juga tidak ingin mendengar adanya aduan dari masyarakat tentang pelayanan publik yang berbayar atau gratifikasi. Henggar berharap Pati dapat memegang amanah menjadi kota anti korupsi. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)