SEMARANG, Harianmuria.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi meresmikan program Beasiswa Luar Negeri ke Korea Selatan (Korsel), di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (5/5/2025). Melalui beasiswa pendidikan tersebut, diharapkan dapat menekan kemiskinan di Jawa Tengah.
Gubernur menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng siap memberangkatkan dan memfasilitasi siswa yang berminat menempuh pendidikan ke Korsel. Untuk tahap awal akan diberangkatkan sekitar 100 orang siswa, dari 800 siswa yang mendaftar.
“Seratus siswa akan berangkat di 16 universitas. Karena beasiswa, di sana bisa bekerja, mereka dapat asuransi dan sebagainya, tempat tinggal dan lainnya,” kata Luthfi.
Menurutnya, saat ini tidak hanya Korsel yang menjadi tujuan beasiswa untuk masyarakat Jateng. Ke depan, sejumlah negara siap dijajaki, seperti Jerman, Turki, Mesir, dan China.
“Minta ke mana kita turuti, yang penting masyarakat kita pinter,” ucapnya.
Luthfi menuturkan, siswa tidak ada yang menyumbang untuk bisa ikut beasiswa. Kalau dia lulus, maka akan dibekali seperti bahasa. Mereka akan kursus selama enam bulan sebelum berangkat pada 2026.
Di sana, terangnya, sudah ada KBRI, sehingga mereka bisa mendapatkan pengawasan, termasuk pengawasan dari pemda.
“Jadi prinsip begini, dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Jateng, salah satu faktor itu layanan dasar, yaitu pendidikan. Jadi tidak cukup income-nya, tidak cukup apa jenis sandang, pangan papannya, tapi yang paling utama adalah pendidikan. Dia harus cerdas dan pintar,” ungkapnya.
Seorang siswa, Chesy Aisya Afitri mengatakan, kegiatan itu sangat membantu masyarakat, terutama anak-anak yang mempunyai keinginan melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Sehingga, masyarakat bisa mengikuti kegiatan.
“Saya ada keinginan kuliah ke luar negeri. Rencana saya mau mendaftar, sempat disampaikan Pak Gubernur, ada Jerman, saya mau mencoba,” kata siswa SMKN 4 Semarang ini.
Dengan jurusan yang didambakannya yaitu komunikasi, Chesy berharap hal itu bisa diwujudkannya. Sehingga setelah lulus nanti, dia bisa menempuh pendidikan ke luar negeri hingga selesai, dan memanfaatkan pengetahuannya untuk sesama.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)