SEMARANG, Harianmuria – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengindikasikan adanya potensi peningkatan curah hujan di Provinsi Jawa Tengah. Cuaca ekstrim tersebut diprediksi terjadi hingga 22 Januari 2022 mendatang.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengungkapkan, 96.8% wilayah di Indonesia sudah memasuki musim hujan pada Desember 2022. Sehingga periode puncak musim hujan diprediksikan umumnya terjadi pada periode Januari 2022.
Sementara itu, lanjutnya, dari hasil analisis dinamika atmosfer diidentifikasi adanya potensi sirkulasi siklonik di selatan Jawa dan Australia bagian utara. Hal itu dapat membentuk pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Indonesia. “Terutama di bagian selatan ekuator yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah,” ujar Sutikno, Selasa (18/1).
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memperkirakan untuk periode 16-22 Januari 2022 berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sutikno mengungkapkan, hujan yang terjadi dapat disertai kilat dan angin kencang.
Lebih lanjut, pihaknya memaparkan wilayah-wilayah di Jawa Tengah yang mengalami cuaca ekstrim tersebut. Pada 18 Januari 2022 cuaca ekstrim terjadi di Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Kabupaten/Kota Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Grobogan, Pati, Rembang, Blora, Cilacap, Kebumen, Purworejo.
“Kemudian terjadi juga di Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Salatiga, Boyolali, Sragen, Klaten, Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri,” jelasnya.
Kemudian untuk 19 Januari 2022 cuaca ekstrim terjadi di Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Kabupaten/Kota Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Grobogan, Pati, Rembang, Blora, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Salatiga, Boyolali, Sragen, Klaten, Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri.
Selanjutnya 20 Januari 2022 terjadi di Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Kabupaten/Kota Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Grobogan, Pati, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Salatiga, Boyolali, Sragen, Klaten, Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri.
“Tanggal 21 Januari 2022 cuaca ekstrim terjadi di Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Demak, Jepara, Kudus, Pati, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Salatiga, Boyolali, Klaten, Wonogiri,” imbuhnya.
Terakhir, 22 Januari 2022 cuaca ekstrim terjadi di Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Kabupaten Semarang, Blora, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Salatiga, Boyolali, Sragen, Klaten, Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim pada periode tersebut. Sebab berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
“Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. Jadi harus meningkatkan kewaspadaan,” tandasnya. (Lingkar Network I harianmuria.com)