JAKARTA, Harianmuria.com – Anggota DPR RI dari Kabupaten Pati, Firman Soebagyo mengungkapkan harapan besar untuk Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Sudewo dan Risma Adhi Chandra. Ia mengingatkan untuk jangan pernah korupsi dan menjadikan tugas kepala daerah sebagai pengabdian, bukan dijadikan sebagai ajang pencarian nafkah.
Diketahui, Sudewo dan Risma Ardhi Chandra telah resmi ditetapkan oleh KPU Kabupaten Pati sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Menjelang pelantikan pada 13 Maret 2025, Firman Soebagyo yang berasal dari fraksi Partai Golkar ini pun memberikan peringatan tegas untuk Sudewo dan Risma Adhi Chandra.
Dalam wawancara khusus dengan tim Lingkar News, Rabu (5/2/2025), Firman memberikan ucapan selamat kepada Sudewo dan Risma Adhi Chandra yang dikenalnya secara dekat. Ia menyebut Bupati dan Wabup Pati itu adalah teman lamanya.
“Saya kenal Pak Sudewo sejak tahun 2004, ketika saya jadi tim sukses SBY, dia jadi anggota kami untuk wilayah Solo. Sedangkan Saudara Chandra ini seperti adik saya sendiri, karena dia pengusaha. Alhamdulillah, sekarang Pak Sudewo masih menjadi Bendahara Umum di IKKP (Ikatan Keluarga Besar Kabupaten Pati), dan Chandra juga masih jadi pengurus di IKKP. Jadi saya tahu persis keduanya,” urai Firman.
Firman mengungkapkan harapan besar untuk tanah kelahirannya Pati di bawah kepemimpinan duet Sudewo-Chandra. “Pati ini ini kan punya slogan ‘Bumi Minata’. Bumi itu tanah, mina itu laut, dan ta itu pertanian. Jadi wilayah Pati ini memiliki potensi besar di sektor pertanian dan kelautan,” ungkapnya.
“Kepada Bupati dan Wabup Pati terpilih, ini harus betul-betul mengedepankan arti slogan Pati sebagai Bumi Mina Tani. Terkait masalah pertanian, perikanan yang jelas terlihat potensinya dan memberikan kontribusi terhadap penerimaan daerah,” lanjutnya.
Selain itu, Firman juga mengingatkan Sudewo dan Risma Adhi Chandra untuk jangan pernah korupsi. Menurutnya, jabatan sebagai kepala daerah adalah sebuah pengabdian dan bukan ajang mencari nafkah.
“Menjadi seorang bupati itu pengabdian. Jangan sampai menjadi seorang bupati itu hanya untuk mencari nafkah. Itu salah besar!” tegas Firman.
Pengabdian yang dimaksud, menurut Firman, adalah memperjuangkan kepentingan rakyat dan juga berkomitmen menjalankan visi dan misi selama ajang Pilkada 2024 kemarin. Partai Golkar selaku pendukung Sudewo dan Chandra, tutur Firman, akan terus mendampingi dan mengawasi keduanya selama menjabat sebagai Bupati dan Wabup Pati.
“Kami akan ikut mengontrol mengawasi dan juga mendampingi dari sisi kebijakan nasional, politik, anggaran, dan berkomitmen untuk mewujudkan target yang sudah direncanakan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Pilkada 2024, pasangan Sudewo-Chandra unggul atas dua pasangan calon lainnya, yakni Wahyu-Suharyono dan Budiyono-Novi Eko Yulianto. Sudewo-Chandra memperoleh 419.684 suara atau 53,54 persen, disusul Wahyu-Suharyono dengan 335.318 suara atau 42,77 persen, dan Budiyono-Novi 28.946 suara atau 3,69 persen. Pelantikan keduanya yang semula dijadwalkan pada Februari 2025 diundur menjadi 13 Maret 2025.
Sudewo dan Chandra menyambut positif penundaan agenda pelantikan. Menurut Sudewo, penundaan itu memberikan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan transisi pemerintahan.
(HIKMATUL UYUN – Harianmuria.com)