BLORA, Harianmuria.com – Sepanjang tahun 2024 sudah ada 93 kasus kebakaran di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Rata-rata penyebab kasus kebakaran itu karena kelalaian manusia atau human error. Salah satu kebakaran tersebar sepanjang 2024 yakni peristiwa kebakaran yang melanda Pasar Ngawen di Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Blora. Kebakaran itu terjadi pada Selasa, 9 Januari 2024 silam.
“Pasar Ngawen kerugian mencapai Rp 30 miliar lebih. Kalau Pasar Medang kurang lebih Rp 2 miliar,” ungkap Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP dan Damkar Blora, Hariyanto Purnomo, baru-baru ini.
Tapi meskipun begitu, jumlah kejadian kebakaran di Blora sepanjang 2024 menurun ketimbang pada 2023 lalu. Di mana jumlah kebakaran pada 2023 ada sebanyak 144 kali.
Hariyanto menilai bahwa selama ini kejadian kebakaran itu didominasi karena human error.
“Penyebabnya itu didominasi human error. Karena korsleting listrik, karena kompor, selain itu juga karena bediang,” terang Hariyanto.
Bediang merupakan kegiatan yang kerap dilakukan pemilik hewan ternak sapi maupun kambing, guna melindungi hewan ternaknya dari ancaman serangga.
Hariyanto mengatakan, bahwa kehidupan di desa atau perkampungan itu banyak masyarakat Blora yang berternak sapi, kambing, dan sebagainya.
Biasanya pembakaran sisa-sisa makanan ternak maupun sampah digunakan untuk bediang mengusir nyamuk.
“Bediang itu tidak diawasi terus menyulut kebakaran kandang hingga rumah,” kata Hariyanto.
Di sisi lain, sebagai upaya pencegahan kebakaran, pihaknya pun telah rutin melakukan sosialisasi dan edukasi pada warga, termasuk juga melakukan pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
“Sering kami lakukan kepada murid-murid sekolah. Di samping itu, kita juga sering sosialisasi ke kantor-kantor pemerintah maupun swasta,” beber dia.
Untuk itu, Hariyanto berharap pada tahun 2025 ini jumlah kejadian kebakaran bisa terus diminimalisir. Pihaknya juga tak bosan-bosan memberikan imbauan kepada masyarakat luas supaya terus waspada dan berhati-hati.
“Imbauan untuk masyarakat agar kebakaran tidak terulang lagi diminta untuk berhati-hati dan waspada, terutama dalam membuat jaringan listrik di rumah tangga,” tandasnya. (Hanafi | Harianmuria.com)