KUDUS, Harianmuria.com – Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) sudah mencapai 54,6 persen dari total jumlah desa yang ada di wilayah Kudus. Adanya Destana ini merupakan bentuk kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Tepatnya 68 Desa Tangguh Bencana (Destana) sudah disebar ke sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus. Mengingat, sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus rutin mengalami bencana setiap tahunnya, terutama terkait bencana tanah longsor dan banjir.
“Pembentukan Destana itu kan sebagai bentuk kesiapsiagaan juga menghadapi bencana, supaya masyarakat bisa siap ketika bencana datang,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir.
Ia menjelaskan, desa yang sudah ditetapkan sebagai Destana telah diberikan edukasi dan pelatihan untuk menghadapi bencana. Sehingga, masyarakat bisa lebih siap dan meminimalisir dampak dari adanya bencana.
“Dari 132 desa dan kelurahan di Kabupaten Kudus, sudah 54,6 persen desa jadi Destana, ini berarti sudah lebih dari separuhnya siap ketika ada bencana, terutama daerah-daerah yang rawan mengalami bencana,” terangnya.
Pelatihan dan pendampingan sendiri dilakukan 2-3 hari, dengan fasilitatornya dari BPBD Kabupaten Kudus dibantu Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB). Pada pendampingan ini, desa dilatih untuk membuat dokumen kajian risiko bencana.
“Wilayah yang sudah memiliki Destana diantaranya ada Desa Karangrowo, Desa Cranggang, Desa Wonosoco, Desa Tumpangkrasak, dan lainnya,” sebutnya.
Selain membentuk Destana, kami juga mengajak seluruh pihak terutama OPD dan instansi terkait supaya bisa siapsiaga menghadapi bencana.
“Upaya pencegahan juga dilakukan untuk meminimalisir potensi adanya bencana,” imbuhnya.(Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S – Harianmuria.com)