KUDUS, Harianmuria.com – Sedikitnya ada 400 orang buruh rokok yang mengikuti pelatihan keterampilan yang diadakan oleh Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus bersama Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI).
Para buruh rokok yang mengikuti pelatihan tersebut berasal dari 35 perusahan rokok yang ada di Kabupaten Kudus.
Ketua FSP RTMM-SPSI Kabupaten Kudus, Subaan Abdul Rohman menjelaskan pelatihan keterampilan dari Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus yang diadakan bersama dengan pihaknya itu ada sebanyak 18 paket. Kegiatan pelatihan keterampilan tersebut menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Kudus tahun 2022.
Dirinya pun mendukung kegiatan pelatihan keterampilan bagi buruh rokok di Kudus ini. Menurutnya, para buruh rokok yang antusias untuk mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan dapat menambah kemampuan keterampilan mereka.
“Mereka tertarik mengikuti ini karena kegiatan ini kan bisa menambah kemampuan keterampilan. Jadi kalau sudah mahir nanti bisa membuka usaha sendiri,” ujarnya.
Salah satu peserta, Sofiyatun warga Desa Getas Rabi, Kecamatan Kaliwungu dari PT Maju Abadi mengaku sangat tertarik mengikuti kegiatan ini. Ia juga tertarik untuk menambah keterampilannya selain menjadi buruh rokok.
“Saya tertarik ikut karena memang hobi dan pelatihan ini bisa jadi bekal kalau nanti sudah tidak bekerja di pabrik. Selain itu juga bisa jadi tambahan penghasilan untuk kerja sampingan, bisa bantu suami nambah penghasilan,” paparnya.
Sofiyatun sendiri mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan membuat jajanan pasar. Ia menjelaskan, awal mula mengikuti pelatihan ini karena diberi pengumuman dari pabrik nya.
“Dulu dikasih tau dari pabrik kalau mau ada pelatihan ini, lalu saya daftar. Senang sekali bisa ikut, karena bisa dapat ilmu baru, keterampilan baru sampai teman baru,” ujarnya.
Senada, Leny Handayani warga Kelurahan Mlati Norowito, Kecamatan Kota dari PT Djarum Primary Oasis juga mengaku senang mengikuti pelatihan yang didanai dari DBHCHT ini. Ia menyebut, sudah mengikuti pelatihan ini sejak tanggal 26 Oktober 2022 lalu.
“Saya ikut pelatihan membuat jajanan pasar, ini sudah satu pekan itu, kalau jadwalnya nanti 17 hari kerja pelaksanaannya,” ucapnya.
Dirinya menceritakan, selama pelatihan sudah banyak membuat jenis jajan pasar, seperti membuat kroket, kue lapis, puding, wingko babat sampai bolu kukus.
“Setelah mengikuti ini senang banget karena kita bisa belajar dari ini. Tujuan saya mengikuti ini supaya punya ilmu sehingga bisa jadi bekal setelah tidak bekerja di pabrik. Sebelumnya saya belum pernah ikut pelatihan membuat jajan pasar seperti ini,” katanya.
Leny mengungkapkan, setelah mengikuti pelatihan ini dirinya ingin membuat usaha di bidang makanan dengan membuka bisnis katering atau berjualan jajan pasar.
“Alhamdulillah selama mengikuti pelatihan tidak ada kendala. Ke depan, rencananya pengen bisa buat usaha katering atau menerima pesanan jajan pasar, atau bisa jualan di pasar karena jajan ini selalu ada peminatnya setiap hari,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)