SEMARANG, Harianmuria.com – Warga Kampung Nelayan Tambakrejo mendapat pemeriksaan gratis oleh tim Relawan Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis (13/3/2025). Selain pemeriksaan gratis, warga juga mendapat sajian buka puasa gratis.
Kegiatan ini merupakan kerja sama antar lembaga, yakni Pattiros, FK Undip, dan LazisMu. Dosen FK Undip Sri Patmasari mengatakan, kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan skrining kesehatan mental bagi warga Tambakrejo.
“Dimulai dari timbang badan, tensi, dan ada pemberian obat. Juga dilakukan skrining kesehatan mental, dikaji terkait stres, kecemasan, kesulitan tidur, karena kondisi lingkungan yang seperti ini,” jelasnya.
Kuota pemeriksaan kesehatan tersebut sebanyak 100 pasien, yang diantaranya terdapat usia anak dan orang tua.
“Kami menyediakan lima dokter, yaitu dua dokter umum, satu dokter spesialis anak, satu dokter kulit, dan satu dokter obgyn untuk menangani kehamilan,” ujar Sri.
Menurutnya, kegiatan dilaksanakan di Kampung Nelayan Tambakrejo mengingat kondisinya yang berada di wilayah pinggiran Kota Semarang, dan profesi penduduknya yang mayoritas nelayan mempunyai risiko stres tinggi.
“Kepadatan penduduk dan lokasi yang seperti demikian ini lebih rentan mendapat tekanan, sehingga kami menyediakan pemeriksaan skrining kesehatan mental, dan memberikan edukasi,” ungkap Sri.
Relawan UP3 FK Undip Syaiqul Bakri menyebut beberapa keluhan yang dirasakan masyarakat Tambakrejo, di antaranya penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan hipertensi.
“Karena mungkin sering rob, jadi ada yang terkena penyakit kulit. Selain itu untuk ISPA ini karena faktor cuaca dan terlebih area ini dekat dengan pabrik juga, tapi untuk menganalisis kami harus melakukan observasi lebih lanjut,” terangnya.
Salah seorang warga Kampung Nelayan Tambakrejo Rohimah mengaku senang dengan adanya pemeriksaan gratis. Menurutnya, sudah lama di Tambakrejo tidak diadakan kegiatan serupa.
“Saya periksa otot, karena dulu pernah jatuh, jadi untuk kegiatan itu agak mengganggu. Ini diberi obat untuk penanganan pertama, selanjutnya disuruh ke Puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan,” tuturnya.
(SYAHRIL MUADZ – Harianmuria.com)