REMBANG, Harianmuria.com – Tak kurang dari 350 siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Avicenna Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, menggelar pawai jelang Ramadan (Pajero) menyusuri jalanan Kecamatan Lasem, Sabtu (26/3).
Para peserta berjalan kaki menempuh jarak sekitar 5 kilometer. Rute yang dilintasi yakni mulai dari halaman sekolah setempat menuju ke timur hingga pertigaan Jalan Surabaya. Dilanjutkan belok ke kiri melewati Lapangan Sepak Bola Soditan hingga Dusun Galangan, Desa Soditan. Kemudian belok ke arah selatan hingga Lawang Ombo Lasem dan kembali ke halaman SDIT Avicenna Lasem.
Selama perjalanan, para siswa peserta pawai membawa sejumlah atribut sosialisasi bernadakan ajakan untuk berpuasa. Yang menarik perhatian adalah barisan pawai tersebut juga diisi dengan kesenian Thong Thong Lek.
Jelang Ramadan, Permintaan Daging Sapi di Rembang Meningkat
Dibantu oleh guru, para siswa juga membagikan buah kurma sebanyak 7.000 lebih buah kurma dan ratusan kemasan minyak goreng kepada para pengguna jalan dan masyarakat yang melintasi rute pawai.
Penanggung jawab kegiatan, Shofi Ahmad Husnan menyebutkan, kegiatan tersebut selain sebagai media edukasi pada siswa untuk senantiasa berbagi kepada sesama, juga mengingatkan pada masyarakat bahwa bulan Ramadan segera tiba.
“Buah kurma ini sendiri memang sudah menjadi icon Ramadan dan Sunnah Nabi untuk makan buah tersebut saat berbuka di bulan Ramadan. Untuk minyak goreng kemarin sempat langka dan harga juga mahal, jadi kita ingin sedikit membantu warga,” jelasnya.
Ia berharap, melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat mengedukasi masyarakat bahwa siswa-siswi yang masih di bawah umur pun bersemangat dalam menyambut bulan suci Ramadan.
“Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap tahun untuk memberitahu masyarakat bahwa bulan Ramadan segera tiba, agar menyambutnya dengan suka cita. Dua tahun kita tidak mengadakan pawai karena pandemi,” ucapnya.
Mayza, siswi kelas 3 SDIT mengaku, senang bisa mengikuti dan berpartisipasi dalam pawai tersebut. Ia pun menyebut, akan berpuasa selama sebulan penuh seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Semenjak kelas 1 sudah ikut puasa sebulan penuh. Sampai kelas 3 ini baru satu kali bolong puasa karena sakit, ketika kelas 2 kemarin,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Harianmuria.com)