Rabu, Juli 16, 2025
  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kerjasama & Iklan
  • Disclaimer
Harianmuria.com
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pendidikan
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harianmuria.com
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pendidikan
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harianmuria.com
No Result
View All Result
Home Seputar Jateng Pati

Hampir 80 Persen Petani Bawang Merah Pati Gagal Panen

Shinta Kusuma by Shinta Kusuma
11 Juli 2022
in Pati
0 0
Hampir-80-Persen-Petani-Bawang-Merah-Pati-Gagal-Panen

ILUSTRASI: Bawang merah. (Ika Tamara Dewi/Harianmuria.com)

751
VIEWS
Share on FacebookShare on WatsApp

PATI, Harianmuria.com – Bawang merah menjadi salah satu komoditas andalan di Kabupaten Pati. Namun, karena kondisi cuaca selama dua tahun terakhir tidak menentu, membuat petani bawang merah cukup kesulitan dalam melakukan aktivitas budidaya. Karena kondisi budidaya terganggu, hampir 80 persen petani mengalami gagal panen dan collapse mendadak. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati melalui Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kun Saptono.

“Dua tahun ini banyak petani yang collapse karena budidaya terganggu kondisinya. Itu hampir 80% seperti itu, gagal panen. Penyebabnya hama penyakit dan cuaca tidak menentu,” ungkapnya.

Saptono menyebut, tidak ada obat khusus untuk menangani hal tersebut. Pihak Dispertan Pati pun tidak mendapat anggaran untuk mengatasinya. Sebab, dirinya menjelaskan jika rata-rata petani bawang merah akan melakukan swadaya untuk mengatasi gagal panen karena cuaca.

Gagal Panen, Harga Bawang Merah di Jepara Alami Kenaikan

“Obat sebagus apapun kalau kondisi cuaca seperti ini, juga tidak membantu banyak. Ada memang beberapa petani yang berhasil, petaninya itu rajin setiap hari ke sawah dan memberikan obat-obatan secara rutin yang harganya cukup mahal. Tapi itu sebenarnya tidak serta merta menjadi acuan bisa menjadikan berhasil tanam karena kondisi cuaca yang seperti ini sudah berlangsung sejak awal tahun hingga sekarang,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru ini.

Meski begitu, pihaknya mengatakan akan ada bantuan intensifikasi dari pusat bagi petani bawang merah di Kabupaten Pati. Bantuan tersebut nantinya, diperkirakan berupa obat-obatan dan pupuk.

“Bantuan tidak semuanya, hanya beberapa kelompok saja yang rencana ada bantuan intensifikasi dari pusat. Kalau dari daerah tidak ada anggarannya karena refocusing. Obat-obatan nanti rencana 40 hektar di Batangan sama Jaken, untuk beberapa kelompok yang ditunjuk oleh Asosiasi Bawang Merah Indonesia di sana. Perkiraan bulan September hingga bulan Oktober nanti. Bantuannya nanti obat-obatan dan pupuk. Bibit pun tidak ada, karena harganya terlalu tinggi. Jadi, kita hanya berharap bantuan-bantuan dari pusat karena di Kabupaten tidak ada anggarannya,” tuturnya.

Menurut keterangannya, pertanian bawang merah saat ini terpantau berada pada hamparan-hamparan berukuran 10 hektar sampai 25 hektar. Hal tersebut dikarenakan sifat bawang merah yang apabila hanya ditanam di spot-spot tertentu, rawan akan hama penyakit. Dirinya juga menyampaikan jika stok bawang merah cukup rendah, karena stok di petani semakin tipis dan belum panen.

“Itu pun luas tanamnya juga berkurang karena di dua musim tanam sebelumnya di MT1 dan MT2. Itu juga mengalami hal yang serupa sehingga petani bawang merah istilahnya kehabisan modal. Sekarang ini, benih bawang merah mencapai Rp 60 ribu per kilo yang biasanya cuma Rp 15 ribu, Rp 20 ribu. Nah ini sampai Rp 60 ribu, sehingga kalau petani yang mau menanam ini pun biasanya yang memakai yang sudah beli beberapa waktu lalu. Yang mereka simpan atau di beberapa tempat yang petaninya bisa membuat bibit sendiri mereka cadangan untuk itu,” jelasnya. (Lingkar Network | Ika Tamara Dewi – Harianmuria.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari harianmuria.com
Tags: Dispertan PatiInfo Patipatipetani bawang merah

Related Posts

Muhammad Ulin Nuha resmi menggantikan ayahnya sebagai anggota DPRD Pati.
News

Dari Sopir Jadi Anggota DPRD Pati, Inilah Kisah Inspiratif Ulin Nuha Gantikan Ayahnya

15 Juli 2025
DPRD Pati dukung program pendidikan karakter Bupati Sudewo.
News

Pendidikan Berbasis Karakter di Pati, DPRD: Kurikulum dan Sarpras Harus Siap

15 Juli 2025
DPRD Pati berharap Plt Sekda mendorong efisiensi pelayanan publik di Pati.
News

Fraksi PDIP DPRD Pati Dorong Plt Sekda Wujudkan Pelayanan Publik yang Lebih Efisien

15 Juli 2025
Fraksi Demokrat DPRD Pati mendesak DKP evaluasi kinerja.
News

Fraksi Demokrat DPRD Pati: Pendapatan DKP Baru 18 Persen, Ini Fatal!

15 Juli 2025
Load More
Next Post
Go-Green,-BPBD-Kudus-Salurkan-74-Bibit-Tanaman

Go Green, BPBD Kudus Salurkan 74 Bibit Tanaman

BERITA UTAMA

Rembang Siapkan Bendungan Randugunting Blora sebagai Sumber Air Baku
Highlight

Rembang Siapkan Bendungan Randugunting Blora sebagai Sumber Air Baku

by Basuki
26 Mei 2025
0

Pemkab Rembang berencana memanfaatkan Bendungan Randugunting sebagai sumber air baku untuk mendukung kebutuhan air bersih dan irigasi jangka panjang di...

ANGGARAN

Dampak Efisiensi Anggaran, BKN Terapkan Dua Hari Kerja di Luar Kantor

5 Februari 2025
PKG

80 Persen Warga Jateng Ditargetkan Terima Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

5 Februari 2025
INSPEKTORAT

Inspektorat Kudus Telusuri Dugaan Lelang Fiktif dan Penyelewengan Retribusi di Terminal Colo

5 Februari 2025
LPG 3 KG

Prabowo Izinkan Pengecer Jual Elpiji 3 Kg Lagi, tapi Ada Syaratnya

4 Februari 2025

Trending Bulan Ini

  • Rumah Duka RST dr Asmir Salatiga Hadir dengan Layanan Inklusif 24 Jam untuk Semua

    Rumah Duka RST dr Asmir Salatiga Hadir dengan Layanan Inklusif 24 Jam untuk Semua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Salah, Begini Cara Bedakan Kartu Keluarga Asli dan Salinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dikenal Sebagai Tokoh Penyebar Agama Islam di Jepara, Siapa Sajakah Mereka?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Rembang yang Paling Banyak Digemari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Wartawan Resmi Maju Berebut Kursi Ketua PWI Blora 2025–2028

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PWI Blora Pilih Ketua Baru di Konferkab 26 Juli, 9 Kandidat Siap Bertarung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPL-KKL UIN Sunan Kudus di BLA Semarang, Dorong Literasi dan Output Riset Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 580 Personel Gabungan Blora Amankan Pengesahan Warga Baru PSHT Cepu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wisata 16 Pantai di Jepara yang Menarik Untuk Dikunjungi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Harianmuria.com

Adalah media online yang menayangkan berita terbaru di Jawa Tengah. Berita yang kami sajikan padat, terpercaya, dan mencakup informasi terkini di wilayah Karesidenan Pati.

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • News
  • Seputar Jateng
  • Artikel
  • Kajian Islam
  • Majalah Digital
  • HMTV
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Box Redaksi
  • Kerjasama & Iklan

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS