KUDUS,Harianmuria.com – Kota Kretek baru saja menerima sertifikat bebas frambusia. Hal ini menunjukkan bahwa sudah tidak ada kasus penyakit frambusia di Kabupaten Kudus.
Meski demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus tetap menggalakkan sosialisasi untuk mencegah penyebaran penyakit frambusia. Sosialisasi ini dilakukan DKK Kudus ke puskesmas-puskesmas setempat.
“Kabupaten Kudus saat ini sudah zero kasus frambusia. Kami akan berusaha untuk mempertahankan supaya tidak ada kasus penyakit frambusia di Kudus,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto.
Setelah DKK Kudus memberikan sosialisasi, pihak puskesmas akan mensosialisasikan kepada masyarakat. Bahkan, di setiap puskesmas sudah ada kader frambusia.
“Kader ini juga membantu untuk memberikan sosialisasi mengenai penyakit frambusia kepada masyarakat,” ucapnya.
Nuryanto menerangkan, gejala awal penyakit frambusia yaitu adanya benjolan pada kulit yang tidak sakit. Kemudian permukaanya basah tanpa nanah.
“Penderita frambusia akan merasa gatal hingga panas di area yang terdapat benjolan tersebut,” tambahnya.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat, jika mengalami gejala ini untuk segera berobat ke puskesmas. Ia mengatakan, di puskesmas sekarang sudah ada Rapid Test Frambusia.
“Kalau berobat ke puskesmas nanti bisa segara ditangani apabila ternyata memang terkena frambusia,” ucapnya. Penyakit ini, lanjut Nuryanto, biasanya menyerang pada anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Penyakit ini akan muncul jika masyarakat tidak menerapkan perilaku bersih dan sehat. (Lingkar Network I isa I Harianmuria.com)