JEPARA, Harianmuria.com – Penjabat Bupati Jepara, Edy Supriyanta mendorong pengusaha Jepara menjajaki peluang ekspor produk Jepara ke Panama dan Kosta Rika. Hal ini disampaikan oleh Edy, saat menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Panama, Honduras, Kosta Rika dan Nikaragua, Sukmo Harsono di Ruang Sosrokartono Setda Jepara, Jumat (1/7).
Kegiatan yang bertajuk dialog bisnis dan market intelligence ini, dihadiri sejumlah perwakilan pengusaha dan asosiasi, hingga perangkat daerah. Diantaranya Kadin, Asephi, Himki, Hipmi, Ipemi dan perwakilan pengusaha lainnya.
“Silahkan dimanfaatkan peluang yang ada ini. Pak Dubes sudah memberikan penawaran dan dukungan untuk membantu pengusaha Jepara menjajaki perdagangan ke sana,” kata Pj Bupati.
Edy mengingatkan, kepada para pengusaha Jepara yang ingin melakukan kerjasama, perdagangan harus memperhatikan kualitas produknya. Jangan sampai di awal-awal pengiriman ekspor nanti, barang yang dikirimkan mengecewakan kualitasnya.
“Harus diperhatikan kualitas produknya, jangan sampai mengecewakan,” ujar Edy.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Panama, Honduras, Kosta Rika dan Nikaragua, Sukmo Harsono mengungkapkan, jika peluang melakukan perdagangan ke Panama dan sekitarnya masih terbuka dan potensial. Hal ini lantaran Panama menjadi pintu masuk perdagangan ke negara-negara Karibia dan Amerika latin.
“Keberadaan Panama sangat strategis karena menjadi pintu masuk perdagangan ke negara-negara sekitarnya,” jelas Sukmo.
Sukmo menambahkan, jika produk-produk furniture dari Indonesia sudah masuk ke sana. Hanya saja, nilainya masih kecil dan potensial sekali untuk di tingkatkan.
“Dari tahun ke tahun nilai perdagangan antara Indonesia dan Panama terus mengalami peningkatan. Dengan tambahan produk dari kawan-kawan pengusaha Jepara nanti tentu harapannya nilainya akan semakin terdongkrak,” ungkap dia.
Sukmo menjelaskan, jika sejauh ini ekonomi Panama ditopang oleh jasa dari kanal atau terusan Panama. Selain itu, sektor pertanian juga cukup menjadi andalan dengan hasil pisang dan jagungnya.
“Negara ini hampir 60 persen ekonominya mengandalkan dari Kanal Panama,” tandasnya. (Lingkar Network I bas I Harianmuria.com )