SALATIGA, Harianmuria – Produk makanan olahan singkong Argotelo berhasil menembus pasar Australia. Ekspor perdana ke Negeri Kanguru senilai 7.000 dolar Australia (sekitar Rp73,3 juta) dikirim pada Kamis (6/3/2025).
Pengiriman ditandai dengan peluncuran program Go Export ke Australia yang dilaksanakan di kawasan Kampung Singkong Argotelo, Ngaglik, Kecamatan Argomulyo, Salatiga. Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Salatiga Robby Hernawan
Pada kesempatan itu, Wali Kota menempelkan segel ke truk box sebagai simbol dimulainya ekspor singkong ke pasar internasional. Ia mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan Singkong Argotelo dalam menembus pasar ekspor.
“Ini menjadi bukti bahwa melalui sinergi dan kolaborasi lintas sektor, UMKM kita bisa naik kelas bahkan go international. Selaras dengan visi kami, yakni terwujudnya Kota Salatiga sebagai Kota BEDA: Bergerak, Energik, Dinamis dan Adaptif Menuju Salatiga yang Mendunia,” katanya.
Pimpinan Argotelo Toni Anandya menuturkan, pihaknya merasakan kehadiran Pemkot Salatiga dalam pengembangan usahanya. Pada saat merintis di awal, Dinkop UKM Salatiga melakukan pendampingan agar bisa bertumbuh, bertahan, dan berkembang.
“Dilanjutkan pada tahun 2022, Disperinaker dan Dinas Perdagangan memaksa kami untuk melompat lebih tinggi. Yang tadinya hanya jualan keliling segala macam, akhirnya diperbantukan dengan pendampingan-pendampingan,” ungkap Toni..
Ia berharap, kesempatan baik atas kolaborasi Pemkot Salatiga dan Kampung Singkong dalam ekspor singkong ke Australia ini dapat ditularkan kepada para pelaku UMKM di Salatiga. Dengan demikian, Kota Salatiga dapat dikenal di kancah internasional baik melalui ragam budaya, olahraga maupun kulinernya.
Robby menambahkan, Kota Salatiga memiliki banyak potensi kuliner yang terus dikembangkan untuk pangsa pasar ekspor seperti enting-enting gepuk, ampyang kacang, roti, keju dan olahan susu, kopi, dan singkong keju.
Sejak tahun 2021, Salatiga telah mewakili Indonesia sebagai kota kreatif kuliner dunia kategori Creative City of Gastronomy. Meskipun belum berhasil ditetapkan oleh UNESCO sebagai Gastronomi UCCN, tetapi hal ini menjadi tonggak penyemangat UMKM kuliner untuk go international.
“Dan alhamdulillah di tahun 2024, melalui program inisiasi dari Bappeda dengan coaching dari Naruna, salah satu UMKM singkong, yakni Argotelo berhasil melaksanakan ekspor ke Australia senilai 7.000 dolar Australia. Saya berharap UMKM lainnya bisa mengikuti jejak Argotelo dan bisa menembus pasar internasional,” ungkap Wali Kota.
(ANGGA ROSA – Harianmuria.com)