BLORA, Harianmuria.com – Bupati Blora Arief Rohman bersama Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) ziarah ke Makam Potjut Meurah Intan yang berada di Kompleks Makam Tegalsari, Kecamatan Blora Kota, Selasa siang (22/11).
Kepala BPPA Akkar Arafat melalui Kasubbid Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat, Cut Putri Alyanur, dalam kunjungannya mengaku terharu bisa mengunjungi kembali makam pejuang perempuan dari Aceh untuk yang kedua kalinya.
“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa ziarah ke Makam Potjut Meurah Intan. Sosok pahlawan dari Aceh yang kini tidak hanya milik Aceh tetapi milik Indonesia,” ucapnya.
Dirinya menceritakan, Potjut Meurah Intan merupakan tokoh pejuang yang namanya harum bagi masyarakat Aceh. Dia merupakan wanita yang gigih berjuang melawan penjajahan sejak akhir abad 19 sampai awal abad 20.
“Potjut Meurah Intan dikenal sebagai tokoh dari Kesultanan Aceh yang paling anti Belanda. Namun beliau tetap tidak menyerah dengan rencong yang masih tergenggam kuat di tangannya. Semangat pantang menyerahnya ini ternyata sangat dikagumi Belanda,” katanya.
Karena kekagumannya itulah Potjut Meurah kemudian dijuluki Heldhafting yang berarti gagah berani. Namun atas tindakan beraninya ini, pada 6 Mei 1905, Potjut bersama putranya Tuanku Budiman dan seorang anggota kesultanan bernama Tuanku Ibrahim diasingkan ke Blora, Jawa Tengah.
Di Blora, Potjut Meurah Intan dirawat oleh sahabtanya R. Ng Dono Muhammad di samping Masjid Baitunur. Hingga akhir hayatnya, Potjut Meurah Intan tak bisa kembali ke kampung halamannya. Ia meninggal pada 19 September 1937 dan dimakamkan di Makam Keluarga Tegalsari Desa Temurejo.
Bupati Blora Arief Rohman yang hadir menemani kunjungan napak tilas itu mengaku sangat senang bisa kembali bersama-sama BPPA untuk melakukan ziarah bersama.
“Iya, hari ini kita melakukan doa bersama dan tabur bunga, di makam pejuang Aceh Potjut Meurah Intan, dan ke depan apa yang menjadi gagasan tahun-tahun sebelumnya nanti akan kembali kita bahas,” tandasnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Harianmuria.com)