JEPARA, Harianmuria.com – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, SDN 9 Jambu menggelar aksi bersih-bersih dan penghijauan di Pantai Ngelak, Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan warga sekolah, tetapi juga masyarakat setempat, termasuk komunitas pembuat ikan asin dan pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Kepala SDN 9 Jambu, Eny Nuryatie, melalui guru Pelaksana Program Adiwiyata, Farah Ika Ermila, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari rasa cinta dan kepedulian lingkungan hidup.
“Kami ingin upaya mencegah degradasi lingkungan dilakukan oleh sebanyak mungkin elemen masyarakat, bukan hanya di kalangan warga sekolah,” kata Farah.
Kegiatan bersih-bersih pantai ini dilakukan secara berkala, sebagai bagian dari kampanye menjaga perairan dari pencemaran. SDN 9 Jambu juga berkomitmen untuk menularkan perilaku go green kepada masyarakat sekitar.
“Beberapa hari yang lalu, saya memberikan sosialisasi wawasan lingkungan kepada komunitas pedagang ikan di TPI. Harapannya, mereka bisa bersama-sama menjaga perairan yang merupakan sumber kehidupan warga di sekitar sekolah kami,” tambahnya.
Dalam aksi kali ini, lebih dari 200 bibit tanaman, termasuk mangrove, cemara laut, dan ketapang, ditanam di sekitar pantai. Penanaman ini dimanfaatkan sebagai momentum awal musim hujan untuk memastikan bibit dapat tumbuh dengan baik.
Adapun bibit tanaman diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara.
Sementara itu, Penyuluh Kehutanan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Pati, Putut Febri Dwi Hartanto menjelaskan bahwa dalam menjalankan Program Adiwiyata, sekolah berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan komunitas.
“Kami sedang mencari perusahaan yang bersedia memberikan bantuan alat dan program go green melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan,” kata Putut yang juga merupakan pendamping dari kegiatan ini.
Melalui kegiatan ini, SDN 9 Jambu berharap dapat menciptakan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan, serta melestarikan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara sekolah dan masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Harianmuria.com)