JEPARA, Harianmuria.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara akan memberikan pembinaan terhadap desa-desa pemilik ambulans. Sedikitnya ada 40 sopir ambulans dan relawan yang akan dibekali pengetahuan tentang etika hingga Standar Operasional Prosedur (SOP).
Rencananya program tersebut dilaksanakan mulai pekan depan. Mengingat keterampilan sopir ambulans bukan satu-satunya faktor keamanan mengemudi. Namun, juga perlu adanya perlengkapan pendukung kendaraan, dan penanganan medis di dalam kendaraan agar semua selamat, baik pengendara, pasien, maupun pendamping.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Umum PMI Jepara, Sutedjo Sentot Sumarto saat menjadi narasumber pada dialog interaktif bertajuk PMI Bergerak untuk Kemanusiaan yang dimoderatori Kepala Diskominfo Jepara sekaligus Sekretaris PMI Jepara, Arif Darmawan di LPPL Radio Kartini Fm Jepara, Rabu (19/10).
Sutedjo Sentot Sumarto mengatakan, kini hampir di semua pemerintahan desa memiliki layanan ambulans. Namun, tak jarang juga yang belum paham akan manajemen operasional. Oleh karena itu, maka penting adanya program pembinaan sopir ambulans dan relawan PMI di desa.
“Insyallah minggu depan kita akan mulai melatih kurang lebih 40 sopir ambulanss dari desa dan relawan,” ujarnya.
Para peserta diharapkan paham tata cara mengemudikan ambulans dengan baik dan benar. Termasuk pula mengerti tentang kelengkapan kendaraan dan peralatan medis yang sesuai prosedur persyaratan.
Meski begitu, ada beberapa desa yang sudah proaktif meminta dibina secara khusus dengan mengundang PMI untuk datang ke desa tersebut. Di antara materinya adalah tentang pengelolaan ataupun manajemen ambulanss.
“Tim kami datang ke desa untuk secara khusus mengelola ambulans,” tandasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Harianmuria.com)