JAKARTA, Harianmuria.com – Sebagai upaya menggaungkan moderasi beragama kepada generasi muda, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) mengoptimalkan penggunaan media sosial. Mengingat, di Indonesia generasi muda menjadi total jumlah penduduk yang paling mendominasi.
“Hampir seluruh generasi muda kita menggunakan media digital sebagai instrumen komunikasi. Ketika kita ingin menyapa, memasuki, dan menyentuh mereka dengan pesan keagamaan dan kebangsaan maka kita harus menggunakan instrumen digital,” ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu (30/11).
Kamaruddin menjelaskan, moderasi beragam memiliki beberapa indikator. Diantaranya toleransi terhadap perbedaan, komitmen kebangsaan, anti kekerasan, dan adaptif terhadap budaya lokal.
Dirinya juga mengatakan, di era serba digital ini seluruh pihak harus terus bersinergi. Sehingga dengan terbukanya ruang informasi, semua orang bisa menyampaikan gagasan kebangsaan dan keagamaan di ruang digital.
Konten-konten moderasi beragama lewat instrumen media sosial pun harus terus digaungkan agar mampu menjadi sikap kolektif masyarakat.
“Tantangan kita semakin berat karena setiap orang bisa berceramah dan menyampaikan pesan keagamaan. Kita hadir seintensif mungkin dalam menyampaikan pesan keagamaan dan kebangsaan yang moderat melalui media digital,” kata dia.
Menurutnya, moderasi beragama sebagai sikap moderat dan toleran perlu terus didengungkan di tengah masyarakat.
Di samping itu, Kamaruddin mengatakan dalam menyebarkan pesan moderasi beragama, Kemenag menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai komponen bangsa. Selain itu, Kemenag juga terus melakukan peningkatan literasi moderasi beragama di internal Kemenag dan seluruh mitra.
“Kemenag bersinergi dengan Ormas Islam, lembaga keagamaan, majelis taklim, dan dai. Penghulu dan penyuluh agama juga terus menyosialisasikan moderasi beragama melalui berbagai media digital,” kata dia. (Lingkar Network | Anta – Harianmuria.com)