SEMARANG, Harianmuria.com – Sebanyak enam mahasiswa dari Program Studi Pemikiran Politik Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kudus, resmi memulai kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terintegrasi dengan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Balai Litbang Agama (BLA) Semarang, Selasa, 17 Juni 2025.
Mengusung tema ‘Meningkatkan Literasi Penelitian dan Pengembangan Sebagai Upaya Penguatan Peran Mahasiswa’, program ini bertujuan mengasah keterampilan mahasiswa dalam bidang penelitian dan pengembangan isu-isu keislaman, sosial, dan politik.
“Ini bukan sekadar rutinitas akademik, tapi kesempatan langka untuk belajar langsung dari institusi yang bekerja di wilayah kerja nasional,” kata Kepala Balai Litbang Agama Semarang Moch Muhaemin, dalam sambutannya.
Balai Litbang Agama Semarang, salah satu dari tiga balai sejenis di Indonesia selain Jakarta dan Makassar, membuka akses penuh terhadap fasilitas yang dimiliki – termasuk perpustakaan riset, Rumah Jurnal, dan koleksi jurnal ilmiah seperti SMART dan Analisa yang masuk SINTA 2 dan sedang menuju Scopus.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya datang, tapi benar-benar menghasilkan output setelah satu bulan PPL-KKL selesai. Manfaatkan fasilitas yang ada,” tegas Muhaemin.
Miftakhurozaq, pegawai BLA Semarang sekaligus pembimbing mahasiswa, menekankan pentingnya mahasiswa menggali pengalaman praktis, tidak hanya literasi teoritik. Akses jurnal, arsip penelitian, dan interaksi dengan tim fungsional di BLA diharapkan bisa menjadi inspirasi langsung untuk penyusunan produk riset yang aplikatif.
Senada, Riza Zahriyal Falah, Dosen Pembimbing Lapangan dari UIN Sunan Kudus, berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai formalitas akademik, tetapi menghasilkan karya nyata yang mendukung profil lulusan Prodi Pemikiran Politik Islam.
“Kami mendorong mahasiswa untuk aktif memanfaatkan semua fasilitas BLA Semarang dan menghasilkan produk riset sebagai bukti pembelajaran,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran struktural BLA Semarang, termasuk Kepala Balai, Kasubbag Tata Usaha, Humas, serta perwakilan dari jabatan fungsional. Program ini menjadi bagian dari kolaborasi nyata antara kampus dan lembaga negara dalam meningkatkan kapasitas literasi riset, keterampilan sosial, dan profesionalitas mahasiswa dalam konteks keilmuan Islam dan kebangsaan.
(SUBEKAN – Harianmuria.com)