Harianmuria.com – Malam lailatulqadar hanya dapat ditemui di bulan suci Ramadan. Sehingga kehadirannya amat dinantikan oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia.
Banyak kaum muslimin mengharapkan dapat bertemu dengan lailatulqadar. Karena ibadah di mala mini lebih baik dibandingkan dengan seribu bulan. Maka tidak mengherankan apabila sejumlah kalangan menggelar qiyamul lail (shalat malam) hanya demi mendapatkan keberkahan dari malam lailatulqadar.
Akan tetapi, keberadaan pasti lailatulqadar tidak ada yang tahu dan sengaja Allah SWT jadikan misteri. Hanya orang-orang tertentu yang dapat memahami malam istimewa ini. Termasuk hamba pilihan itu ialah Nabi Muhammad SAW. Padahal Rasulullah termasuk hamba-Nya yang sudah terjamin masuk surga, namun masih tetap berharap mendapatkan lailatulqadar.
Mengutip Laduni.id, Rasulullah SAW membagikan tanda-tanda malam lailatulqadar, yaitu:
1. Suasana udara di malam hari tenang dan pagi bersinar lemah
Dari Ibnu Abbas radiyallahu’anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul qadar adalah malam tentran dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah,”
2. Cahaya matahari yang redup
Diantara tanda-tanda lailatulqadar, terdapat hadist Nabi yang menginformasikan cahaya mentari melemah dan tak bersinar kuat keesokan harinya. Hadits tersebut dari Ubay bin Ka’ab radiyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Keesokan hari malam lailatul qadar terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim).
3. Terkadang terbawa mimpi
Begitu istimewanya lailatulqadar, bahkan kehadirannya terkadang sampai terbawa mimpi. Seperti yang pernah dialami oleh sebagian sahabat Nabi radiyallahu’anhum.
Dari sahabat Ibnu Umar radiyallahu’anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi SAW diperlihatkan lailatul qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada tujuh malam terakhir (Ramadan) kemudian Rasulullah berkata, “Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatulqadar) terjadi pada tujuh malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada tujuh malam terakhir” (HR Muslim)
4. Bulan nampak separuh bulatan
Dalam hadist lain disebutkan, ciri-ciri lailatulqadar bahwa malam itu bulan nampak separuh bulatan. Abu Hurairah radiyallahu’anhu berkata, “Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul yang berukuran separuh nampan.” (HR Muslim)
5. Memiliki ciri tertentu
Ciri lain juga disebutkan bahwa suasana lailatulqadar saat itu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang, tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).
Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tenteram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatulqadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu” (HR. Ahmad)
“Lailatulqadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. At-Thabrani)
6. Orang-orang merasakan lezatnya ibadah
Pendapat lain juga disebutkan bahwa lailatulqadar memiliki ciri apabila orang-orang merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati, dan kenikmatan bermunajat kepada Allah, tidak seperyi malam-malam biasanya.
Akan tetapi, meskipun ada banyak tanda-tanda lailatulqadar dapat diketahui, bukan berarti semua orang dapat mengetahuinya dan merasakannya.
Imam Ath-Thabari mengatakan, “Itu (tanda-tanda lailatulqadar) tidak mesti, seorang muslim bisa saja mendapatkan malam mulia tersebut dan ia tidak melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu”.
Dengan demikian, mengetahui tanda-tanda lailatulqadar bukanlah hal yang pasti dan dapat dirasakan semua orang. Meskipun begitu, seorang muslim yang menghidupkan malam-malam Ramadan memungkin untuk mendapatkan lailatulqadar. (Lingkar Network | Harianmuria.com)